Sebuah Ilustrasi Imajinasi Oleh Tengku Hasan Basri. S.PD. MM

Penulis adalah Alumni Pakar dan Pengamat Sumber Daya Manusia serta pemerhati pendidikan dan sosial Kemasyarakatan

MIDEUEN ACEH.EU.ORG , JEUNIEB -Di Suatu senja sabtu sore , saya seperti biasa bersama ketiga buah hati Mejeng " jak peu lale' puasa " istilah umum di masyarakat kita. Hari itu kami sempatkan ke pasar untuk membeli bahan jajanan berbuka puasa agar iftar Ramadhan lebih bervariasi menunya. Namun nasib baik menghampiri kami sesampai di pasar kami lansung di sambut hujan deras, saya bersama ketiga buah hati Narni, Narna dan Nazar Memilih berteduh sejenak di sebuah Keude kopi sambil menunggu hujan reda , langit berhenti dari tangisanya. 
Kemudian, aku mengarahkan pandangan ku kepada penjual dagangan berbuka puasa ramadhan, mereka para penjual tetap beraktivitas menjual barang dagangannya tanpa peduli hujan yang membasahi tempat di mana mereka menjajakan dagangannya seolah tidak terjadi apa apa pada mereka . Aku menarik napas dalam-dalam, aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mereka yang mengais rezeki sebagai kebutuhan hidupnya dalam suasana hujan dan jajanannya  belum tentu laku semua karena si pembeli tidak bisa membeli lebih leluasa sebab di halangi hujan deras menyelimuti kota.
Ya Allah .. ! Bisik ku dalam hati , dalam pandangan penuh haru ini aku berdoa kepada sang pemilik kekuasaan " wahai yang maha penyayang , berikan kemudahan bagi saudara - saudari ku yang sedang berupaya untuk mengisi kebutuhan hidup sehari-hari " kita menyadari bahwa mereka pata pedagang harus siap dengan segala konsekwensi  yang akan terjadi , dalam suasana hujan , panas dan apa pun lainnya yang menggangu kosentrasi pemerjaan mereka namun mereka wajib berusaha bertahan dan mempertahankan diri untuk menggais kebutuhan hidup demi keluarga tercinta.

Hari ini Ramadhan sudah beranjak hari kesembilan, suasana masih seperti biasa karena saban sore, selama Ramadhan  bumi selalu di sirami oleh  rintik-rintik hujan dan bahkan hujan deras , sang rahmat pembawa berkah setiap start mulai jam 4 sore sampai dengan selesai berbuka puasa baru reda. Ramadhan ini hanpir separuh hari suasana hujan , seolah-olah menjadi penyemangat suasana baru  bagi orang yang berpuasa karena waktu siang di antar hujan sampai dengan saat berbuka. Jadi tidak ada istlah gerah dan panas di siang hari bagi masyarakat kita.
Karena di kejar waktu berbuka puasa Saya bersama anak - anak sempatkan diri memilih menu makan yang kami butuhkan setelah membeli semua jajanan bahan berbuka puasa terlengkapi, kami menerobos hujan deras tanpa peduli basah kuyup karena waktu berbuka sudah sangat dekat , hanya sekitar 10 menit lagi

Sesampai dirumah, aku disambut oleh istri tercinta ku, " kok lama sekali sih yah " latanya . Aku menjawab " kami singgah karena hujan deras kasian anak-anak sambil mengarahkan telunjuk ke arah hujan yang pada daras - derasnya" istriku hanya bisa terdiam, mungkin ianya paham apa yang kumaksud. Kemudian dia berkata " ya sudahlah, yok masuk semua, kita buka puasa bareng " Siap kata kami menjawab serentak dari buah hatiku memecahkan suasana dingin sore itu.

Kemudian, selepas kami berbuka, kami masing-masing mengambil wudhu untuk shalat berjamaah tak ada yang protes kecuali putraku yang bungau merengek-metengek meminta di berikan Hp mamanya untuk melihat game mainan mobil-mobilan. " kasih aja " kataku pada mamanya supaya tidak menganggu kami shalat " walaupun kita kasih hp dia tetap menganggu kita shalat bila belum mendapatkan apa yang ianya ingini terpenuhi" kata mamanya . Aku membela si bungsu " namanya saja anak - anak "kata ku pada mamanya.

Malam itu Aku berangkat terawih seperti biasa yang telah kulakuni selama beberapa malam ini ,dan malam ini sudah malam 9 kataku dalam hati. Semua aktivitas itu berjalan seperti biasa, yang berbeda cuma kehadiran warga masyarakat sudah agak menurun kehadiran nya, mungkin saja karena alasan hujan, entahlah tak perlu se uzon

Sepulang terawih aku singgah sejenak dengan sahabat di coffee shop untuk ngopi bareng sambil diskusi kecil-kecilan seputar berita aktual saat ini tentang wabah covid19 yang sudah  meningkat eskalasi korban dari waktu ke waktu di tanah air yang kita  yang cintai republik Indonesia. Aku pamit kepada sahabat-sahabat ku, aku musti pulang kataku pada  mareka.Sasempai dirumah, aku tidak langsung masuk tapi aku duduk sejenak di teras rumahku.

Pikiranku kembali menerawang entah kemana-mana..! Aku teringat dengan para pedagang jajanan buka puasa ramadhan di pasar tadi sore, kalau bukan persoalan ekonomi yang menganggu dan memghimpi mereka , sungguh mereka tidak akan berjualan dagangan berbuka puasa di setiap sore karena bisa merugikan mereka karena saban hari selama Ramadhan ini, selalu di sambut ramah oleh hujan deras di setiap sore.

Anjuran pemerintah kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dengan kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi dengan Corona virus 19 tersebut. Peningkatan dratis korban covid19 making meningkat terus hampir mencapai 850 lebih kurang menurut tim gugus penanganan covid19 pusat, pasti nya bisa di lihat di data yang terpilih setiap saat.

Bahkan Salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia, sudah mulai terinfeksi karyawan-karyawa nya dan sudah meninggal dua orang yang lainnya hampir mencapai seratusan lebih yang sudah mulai terkena dan terinfeksi wabah pandemik covid-19, ironis memang, tapi inilah terjadi, kok bisa ya melalui kotak atau paket rokok itu bisa terjangkit wabah tersebut, adakah pihak laenn punya kepentingan untuk persaingan bisnis, entahlah... ,tak pantas pun kita meraba yang tak perlu dan tak ada hubungannya dengan kita.

Lock donw , isolasi dan PSBB masih berlangsung, walau beberapa pemerhati sosia untuk segera mencairkan suasana tersebut tapi pemerintah masih belum berani penuh mengambil langkah cepat untuk hal tersebut, mengingat korban wabah pendamik makin ada peningkatan yang signifikan terjadi. Para pemerhati sosia sangat prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat yang sudah sangat tidak menentu arah perputaran ekonom untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga tercinta.
Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota serta pemerintah desa menerima pesan berantai untuk membantu masyarakat yang berupa Bako ( bahan pokok) untuk setiap lini masyarakat. Kegiatan pembagian Bako ( bahan pokok) memang berjalan tapi ada yang kurang di cermati ,di pahami oleh setiap kepala pemerintahan desa yakni efek wabah pandemik covid-19 tersebut tidak hanya berepek kepada masyarakat kelas bawah saja tapi berefek juga kepada masyarakat kelas menengah dan atas. Oleh karena hari ini terjadi polemik kecil-kecilan di desa-desa yang tidak di berikan bantuan berupa Bako sehingga mengarahkan mereka membawa golok dan parang menjumpai kepala desa untuk mempertanyakan, mereka tak dapat bantuan Bako karena pemimpin desa jangan melihat masyarakat berada secara kasat mata saja kondisi kita hampir sama dengan warga lainnya.

Apa yang saya khawatir kan terjadi, seharusnya pemerintah kecamatan harus mewanti-wanti agar lebih berhati-hati, kalou bisa bagi saja sama rata, kalou masyarakat berada menurut kasat mata yang kita lihat bahwa mereka orang ,- orang berada mapan serta mampu secara ekonomi pasti mereka tidak akan mengeluh dan mengambil Bako tersebut ,pasti mereka malu sendiri, malahan bisa jadi mereka ikut menyumbang Bako, tapi sudah lah...,itu sudah terjadi,

Harian serambi Indonesia pernah memberitakan bahwa ada sebuah kabupaten yang membagikan Bako tidak pilih tingkatan tapi membagi sama rata karena mereka tahu benar bahwa wabah pendamik tersebut tidak mengrokoki masyarakat kelas bawah saja tapi masyarakat kelas atas ikut serta, makanya pemerinta desa harus memahami prihal tersebut. Untuk meminimalisir polimik terjadi.

Perputaran ekonomi masyarakat harus terus berjalan dengan baik tanpa kendala apapun. Kalou meman memungkinkan pemerintah musti harus mengevaluasi sambil jalan untuk sebuah keharusan maupun kepastian hal-hal yang tidak kespaian.

Sahabat dan teman- teman semua, ramadhan telah mulai bergerak ke pase kedua dan setiap Pase ada nilai tersendiri yang di kandung nya tinggal kita saja bagaimana memanfaatkan nya sebaik mungkin, moga Allah memberikan semua solusi terhadap semua persoalan yang kita hadapi ( Juli 27-2022 )

Post a Comment

Previous Post Next Post