Teungku Hasan Basri , S.Pd , M.Pd
MIDEUEN ACEH.EU.ORG , JEUNIEB - Sepulang terawih di meunasah desa tanah kelahiranku dan rumah aku dbesarkan, aku kembali bersiap mengikuti tadarus san shalat malam serta kajian agama bersama guru kami. kegiatan ritual ibadah malam ramadhan sudah menjadi rutinitas bagi kami yang tinggal di desa mau pun kota dalam wilayah nanggroe Aceh. kami mesti menyempatkan diri untuk hadir bersama-sama warga lain melaksanakan kegiatan ibadah malam ramadhan , dan selepas kegiatan shalat terawih ,kami mendengar makanan ruhani yang di sampai oleh gure-gure kami yang sudah di jadwalkan jauh sebelum ramadhan para gure dan Abu penceramah selepas acara menyampaikan makana ruhani pada kami, beliau ikut nimbrun sejenak untuk mengkomunikasikan apa saja yang sedang aktual saat ini yaitu wabah pandemi covid-19 yang semakin mengkhawatirkan serta membuat panik semua dan aku pun duduk sejenak merenung.
Kami dalam berkomunikasi berslancar apa saja yang ada di pikiran, hati dan perasaan kami, semua untuk mencari solusi tanpa mengurangi rasa hormat kepada yang lebih di tuakan .
Kita ketahui Wabah pandemik ini yang disebut Covid 19 mampu membuat amburadul semua lini kehidupan di antaranya: interaksi sosial, pendidikan, perputaran ekonomi masyarakat, serta kebutuhan stok darah mengkhawatirkan.
Setelah itu Kami semua bubar , dan pulang kerumah masing-masing, sesampai dirumah, aku duduk sejenak di teras depan rumahku . aku seakan- akan terbawa alusinasi yang berterbang dengan sebuah hayalan betapa gelabnya malam di selimuti alam malam ini, seakan-akan gelab ingin menyampaikan sesuatu padaku, tapi aku tak mengerti bahasa insyaratnya.
Waduh ... sudahlah, apa-apaan ini, Bisik Hatiku Pada Jiwa.
Kemudian aku berfikir sambil tertawa kecil sendiri dan melihat kiri dan kanan tidak ada yang memerhatikan ku sedang tersenyum-senyum sendiri, andai kata dunia ini depenuhi oleh orang-orang tunarungu ( ilustrasi) apa jadi negeri ini? Karena di antara mereka satu sama yang lain berusaha menjelasan maksud masing -masing tanpa menunggu giliran dan aba-aba untuk menyampaikan isi hati, perasaan dan pikiran mereka yang sedang di hinggapi masalah dan di rudung pilu tanpa ada tindakan yang berarti yang memberikan kenyamanan bagi mereka.
Maka ketahuilah saudaraku betapa Komunikasi sangatlah penting bagi semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi manusia dapat mengekspresikan gagasan, perasaan, harapan dan kesan kepada sesama serta memahami gagasan, dan kesan orang lain. Komunikasi tidak hanya mendorong perkembangan kemanusiaan yang utuh, namun juga menciptakan hubungan sosial yang sangat diperlukan dalam kelompok sosial apapun. Dan melalui komunikasi memungkinkan terjadinya kerja sama sosial, membuat kesepakatan - kesepakatan penting dan lain-lain yang memberikan nilai penting serta menghasilkan sesuatu tindakan dan upaya-upaya mencari solusi dari setiap persoalan yang sedang muncul dan ini tidak hanya sebatas usaha komunikasi tetapi musti ada target pencapaian
Dari sisi Lain Kita memberikan apresiasi terhadap pemerintah Aceh dalam hal memberikan perhatian dan kepeduliannya terhadap warga Aceh yang ada di negeri Jiran Malaysia sedang sangat membutuhkan sembako berupa bahan pokok dari pemerintah sendiri yaitu pemerintah Aceh. Akibat lockown yang di sebabkan pandemi covid-19 di Negera tersebut telah mencabik-cabik mata rantai pencarian dan sumber usaha ekonomi manusia
Lalu Bagaimana denagn Warga Aceh yang menggantung hajad hidupnya di Malaysia.
Berkat upaya dan usaha komunikasi yang di bangun dan terbangun dari para tokoh Aceh di negeri Jiran, Malaysia dengan pemerintah Aceh, dan pemerintah Aceh , berkomitmen akan segera mengirim Sembako berupa baham pokok untuk hajat hidup perantau di malaysia.
Tapi ironisnya, rencana akan didtribusikan dalam waktu dekat ini hanya berupa rencangannya saja namun kapan di reqlisaaikan tak ada kepastian nya karena penyaluran Bako tersebut di haruskan melalui KBRI di Malaysia, sementara warga Aceh yang ada di sana seperti mengharap sesuatu yang tidak jelas kepastiannya, semua terkendalanya dengan izin pengiriman karena ini antar negera pemprov tidak bisa melanggar kebijakan pusat. Nah , disinilah yang mau saya anologikan bahwa komunikasi tunarungu tak perlu terbangun rapi nan indah dan tapi tak jelas kepastiannya, maka disinilah pemerintah Aceh mesti membangun komunikasi sesegera mungkin dengan pihak kementerian luar negeri dqn KBRI di Malaysia. Karena masyarakat Aceh,disana sangat perlu bantuan segera
Sedangkam Para tokoh masyarakat Aceh yang ada di negeri Jiran sudah berusaha membagikan Bako berupa bahan pokok dasar kepada warga Aceh yang ada di sana yaitu negeri Jiran sebagian sudah tersalurkan demikian informasi tokoh aceh di malaysia yang tak mau disebutkan namanya . tapi anehnya, tak ada data jumlah warga Aceh yang sudah pernah tersalurkan Bako disinilah seperti berkomunikasi dengan insan tuna rungu yang musti meraba-raba dengan bahasa ie syarat berapa total warga Aceh disana?
Sedih memang,tetapi memang ini factanya.
Ditengah suasana yang sangat-sangat panik dan mengkhawatirkan, datang lah hembusan hembusan dingin seminggu lalu bak angin surga virus Corona akan segera berakhir sekali lagi saya tegaskan ini benar benar seperti berkomunikasi dengan insan tunarungu, musti meraba-raba, apakah itu sebagai penyemangat psikologis akan berakhir nya wabah pandemi ini atauwa sebagai guyonan belaka yang tak ada kerjaan
Virus Corona atau juga dikenal sebagai covid-19 saat ini menjadi momok yang mengerikan bagi dunia. Termasuk tanah air kita, Indonesia yang semakin terus mengalami jumlah peningkatan kasus. Berdasarkan Liputan6.com, Jakarta,mengabarkan bahwa covid-19 masih belum mampu di redam di Indonesia. Jumlah korban positif covid 19 di Indonesia bertambah 347 orang pada hari terakhir bulan April 2020. Kini korban positif sudah lebih dari 10.000 orang. Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 dr.Achmad Yudianto, menyampaikan konferensi pers yang di tayangkan saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kasus positif covid-19 hingga 30 April 2020 siang mencapai 10.118 kasus Adapun korban meninggal dunia bertambah dangan total 792 orang ( bisa berubah setiap saat) akibat wabah pandemi covid 19 tersebut
Sahabat dan teman teman ku semua, mari saatnya kita berkomunikasi terus dengan sang khalik serta menyampaikan keluh kesah kita melalui untaian doa- doa apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan segera di kabulkan, semoga kapanikan dan ketakutan kita segera berakhir dan diberikan ketabahan bagi keluarga korban Covid 19 serta kita mendoakan agar anak-anak kita bisa bersekolah kembali, para orang tua bisa berkerja seperti biasa dan untuk keluarga di perantauan bisa melaksanakan mudik bersama atauwa pulkam saat lebaran nantinya. Karena itu ,kita tahu benar bahwa senjata paling ampuh orang mukmin adalah Doa maka berkomunikasi lah dengan Allah SWT dengan baik sehingga mengamini semua asa yang berkecamuk di perasaan,hati dan pikiran kita, ( Juli 27-2022 )
Penulis adalah Alumni Pasca Serjana dan Aktivis Pendidikan Aceh yang Aktif Dalam Central Aceh Community Dalam membangun gampong dan Pendidikan Menegah atas
Post a Comment