Atjeh 2050 - Pidato kenegaraan ini disampaikan diwaktu pagi bergerimis, seusai sholat Idul Adha, dibacakan disebuah area yang hancur lebur karena baru saja terkena bencana, berlatar belakang bendera merah putih yang robek dan kotor berlumpur, dikibarkan setengah tiang dan bendera bintang bulan mengapit nya di kiri dan kanan diantara puing-puing reruntuhan kota ditepi Lereng Gunung seulawah .
Gubernur berada disana dalam rangka memimpin langsung kegiatan evakuasi dan rehabilitasi wilayah yang terkena bencana. Diliput oleh 212 station tv ( pada saat itu-th 2050 di Atjeh ada 99 station tv swasta, 12 station tv pemerintah Atjeh ) selebihnya station televisi Nasional pemerintah pusat Sundaland dan internasional dan disiarkan langsung diseluruh wilayah semenjung Atjeh serta pemerintah pusat sundaland dan dunia internasional. Bacalah dan resapi maknanya!
Judul pidato: Memaksimalkan nilai – nilai qurban dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Assalaammualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai, yang beriman, yang cerdas, yang mempunyai visi, cita-cita dan pandangan yang jauh kemasa depan, yang menginginkan Atjeh menjadi negri yang penuh berkah, maju dan penuh kemakmuran, saudara-saudara yang menginginkan kemuliaan hidup didunia, dan kebahagiaan hidup diakhirat.
Baru saja bangsa kita ditimpa oleh bencana yang sangat dahsyat, dan sebelumnya bencana-bencana serupa juga telah menimpa dibeberapa daerah pesisir Pantai dalam Wilayah Atjeh kita dan kemungkinan bencana-bencana lain akan menyusul walau kita tidak tahu kapan waktu yang pastinya.
Sehubungan dengan bencana yang menimpa Atjeh, khususnya di wialayah Pusat Pemerintahan Atjeh serta "wilayah semenanjung Sumatra yang kini menjadi negri yang hancur lebur “ Wilayah yang dijuluki 'Serambi Makkah',
Maka pada kesempatan yang mulia ini, dihari raya Idul Adha tahun 1470 H, bertepatan dengan tahun 2050 M ini, saya selaku Gubernur Atjeh akan menyampaikan pidato khusus ini, ditempat yang telah hancur lebur ini, dengan harapan dan tujuan, pidato saya kali ini dapat merubah dan merevolusi secara extrim pikiran dan mind set saudara-saudara semua sebagai Masyarakat Atjeh.
Karena terus terang saya tidak ingin memimpin sebuah wilayah yang penduduknya mayoritas adalah orang-orang bodoh. Akan sulit bagi saya untuk menjalankan segala program kemakmuran dan ketakwaan bila rakyat kita yang mayoritas adalah orang-orang yang bodoh, dungu dan tolol. Saya menginginkan Masyarakat Atjeh adalah orang-orang cerdas, imajinatif dan inovatif, bukan orang-orang yang lugu dan dungu!, kecuali memang mereka yang dilahirkan dan ditakdirkan Idiot. Bagi mereka yang terlahir memang demikian saya akan menjadi pelindung mereka dan Pemerintah Atjeh akan menjamin dengan baik.
Saudara-saudaraku, jika pada Hari Raya Idul Adha ini seekor kambing hewan "Qurban' dapat mendekatkan kita kepada Tuhan, mengapa kita tidak bisa mengambil pelajaran dari bencana dahsyat yang meminta ratusan ribu nyawa manusia sebagai Qurban? Mengapa...!!? apakah mereka saudara kita yang menjadi qurban bencana itu tidak lebih berharga daripada kambing?
Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, saudara-saudaraku dalam Islam!
Dihari nan suci ini, pada perayaan hari Raya Idul Adha 1455 H, ketika baru saja bencana dahsyat menimpa kita, dan bau busuk mayat masih menyengat hidung, puing-puing masih berserakan, saya ingin membakar emosi anda!. Kesedihan. kedukaan, dan juga rasa jengkel saya membuat saya ingin menyampaikan ini pada saudara-saudara semua. Dari tempat yang hancur lebur ini, saya ingin mencakar dan melukai jiwa, ruh dan sukma anda semua, menyeruak sisi yang jauh didalam lubuk hati sanubari anda yang paling dalam, dan mentrigger atau menyengat saraf kesadaran didalam dasar memori otak anda yang paling dasar.
Bencana ini begitu besar, begitu dahsyat, kita harus bisa menggali segala makna yang terkandung didalamnya, Agar bencana dahsyat ini bisa kita explorasi maknanya dari semua sisi, bahkan dari sisi yang paling extrim dan menyakitkan hati, agar benar-benar bisa memberi pelajaran pada kita yang masih hidup, agar kematian dan kerusakan besar ini tidak sia-sia dan terlupakan. Kita harus dapat mengambil makna dari segala segi. Dan sudah selayaknya dengan kerusakan dan korban yang begitu banyak, peristiwa ini harus dapat merubah mental dan pola fikir kita semua sebagai masyarakat sebuah bangsa.
Pidato ini pula saya tujukan untuk para pemimpin Pemerintahan, lembaga tinggi pendidikan dan orang-orang yang dalam kehidupan sehari-harinya berkecimpung dalam Kompanye politek. Dengan tujuan untuk meluruskan dan memperbaiki persepsi (pandangan) mereka akan arti 'ujian'
Karena hari selalu duduk berbicara proyek dan plening politek ke depan.
Jika saya tidak takut dosa, ingin rasanya saya menghukum gantung mereka yang berkata begitu! Sungguh bodoh dan sembrononya mereka. Mereka tidak malu dengan anak-anak SD dan anak-anak TPA. Mereka anak-anak kecil itu, tahu persis apa arti ujian, karena mereka baru saja selesai ujian semester, dan baru mendapat raport.
Dan didalam dunia profesi arti 'ujian' masih ditambah lagi dengan serangkaian test keterampilan, praktek, implementasi dan aplikasi. Sungguh makna yang berarti sangat kompleks, rumit dan sangat berat.Tetapi, ketika kata 'ujian' yang diucapkan oleh seorang politisi, maka kata ‘ujian’ berarti " ketidak berdayaan manusia terhadap kekuasaan Tuhan yang maha perkasa". Diartikan hanya sebatas ujian keimanan saja. Dan secara umum dapat disimpulkan bahwa makna atau arti yang sering ditafsirkan adalah bahwa ujian berarti suatu 'keprasahan' karena manusia telah berbuat dosa yang sangat banyak sehingga pantas menerima hukuman berupa bencana. Statement seperti ini sama sekali benar! Tidak ada kesalahan. Dan sungguh menenangkan serta menyejukkan hati.
Dijaman modern seperti sekarang dimana teknologi sudah sangat maju ( teknologi yang dikembangkan oleh negara maju dan hampir semuanya bukan oleh negri-negri muslim- karena hingga pidato saya ditahun 2050 ini wilayah sundaland masih didominasi oleh orang-orang tolol ), tentu kita sebagai bangsa yang tinggal dinegri kepulauan, pulau yang tumbuh akibat adanya kegiatan gunung berapi, yang para ahli geologi menyebutnya daerah 'cincin api' yang suatu saat bisa retak, berguncang, pecah dan meledak, kita harus memaknai arti sebuah ujian dengan arti yang lebih kompleks dan lebih canggih dibandingkan dengan jaman jahiliyah.
Misalanya Ujian yang menimpa Atjeh kita pada 2004 yang lalu berupa tsunami terhebat di dunia dan juga beberapa negara yang ternyata kebanyakan dihuni oleh orang-orang muslim hendaklah dimaknai dengan lebih luas,
Janganlah saudara putus asa, jangan sok suci, sehingga keimanan dan keyakinan saudara malah menjadikan anda berebuat seperti 'setan' berwujud 'teroris' berkedok agama Islam, lalu terormu malah membunuh sesama saudaramu yang Islam.
Bila saudara tidak puas dengan keadaan. dan kondisi kaum muslim yang ada, tidak puas dengan pemerintahan yang ada, hal ini bukan semata-mata karena kesalahan pemerintah dan pemimpin, tetapi kesalahan kita semua secara kolektif sebagai orang Islam. Bukan kesalahan sebuah gedung, bukan kesalahan pesawat atau mall dan pusat perbelajaan.
Kesalahan kita adalah karena kita bodoh dan tolol, tidak menghargai dan menggandrungi ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi itu dahulu pada zaman jahiliyah . Semua ini kesalahan pejabat pemerintah , karena selalu menganggap bahwa kondisi ini adalah "ujian' keimanan, bukan uji kecerdasan dan kemajuan peradaban.
Tak akan ada gunanya anda meledakkan bom disana-sini, tak ada manfaatnya anda menebar ketakutan kesana kemari. Jika sebagian besar kaum politisi masih bodoh dan tolol, tidak akan ada pengaruhnya meskipun sudara berhasil menenggelamkan benua Eropa dan Amerika.
Saudara-saudaraku, mari kita songsong kebangkitan kemajuan peradaban Islam' Kemajuan peradaban yang 'rahmatan lil alamin'. Peradaban terbaik yang juga menaungi dan melindungi ummat lain.Seperti kemajuan yang kita rasakan di naggroe saat ini di tahun 2050 M. Demikianlah sambutan dari saya, maafkan atas 'kegeraman' saya. Selamat merayakan hari Raya Idul Adha, 1470 Hijriyah.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Serambi Mekkah, 1470 H (07 Juli 2050)
**************************
Beberapa saat seusai pidato, terdengar letusan tembakan berperedam yang dilepaskan dari jarak jauh. Gubenur militer Atjeh terhenyak dan jatuh tersungkur ditanah berlumpur. Sebuah peluru panjang yang didisain khusus menembus rompi anti peluru yang dikenakannya dan menghujam menembus dada kiri sang Gunernur
Ada seorang penembak jitu (sniper) yang tersinggung dengan pidato Gubernur.Ternyata Masyarakat Atjeh tahun 2050 sama spaning dengan Masyarkat Atjeh tahun 2025 yang lalu . Sehingga gubernur Atjeh yang merupakan Gubernur terbaik di dunia , terbaik menurut survey PBB , tetap saja banyak yang membenci.
Gubernur segera dilarikan ke "Rumah Sakit Islam" terbesar, terlengkap dan termodern se Asia yang berada di kuta raja dengan menggunakan pesawat jet canggih buatan Atjeh - buatan pabrik yang dizaman 'jahiliah' pernah didemo dan larang berdiri oleh pemerintah Sundaland . Berkat Rahmat Allah swt, dengan peralatan canggih, melalui tangan para dokter -dokter muslim ahli-ahli bedah terpandai di Atjeh dan terpandai seAsia, Gubernur akhirnya selamat, dan kembali sehat. Dan melanjutkan progam-program spektakulernya, extreem dan tidak populer. Gubernur Atjeh ,Juga sering di sebut Gunernur nangroe , Gubernur guha , Gubernur mumang , Gubernur Edan, atau Gubernur Gaul! Begitu para ABG menjulukannya.
Namun harus istirahat dulu dari aktivitas nya.kedepan akan kita lihat aktivitas gubernur pada masa istiahat penyembuhannya pada episode 0808200
Akhirnya setelah pidato tersebut, mental dan pola fikir Masyarkat Atjeh berubah. Kemudian rakyat Atjeh menjadi bangsa yang maju dibidang teknologi&rekayasa engineering, efisien dalam berproduksi, makmur, dan menjadi wilayah yang berpenduduk orang-orang cerdas dan suka bekerja keras, kreatif, inovatif, beriman, dan hidup rukun. Nanggroe yang wilayahnya berada pada cincin api (fire ring) dan merupakan kawasan rawan bencana kini menjadi wilayah yang paling canggih dalam hal teknologi, pendeteksian bencana alam, pengendalian banjir dan merupakan wilayah yang paling sempurna kesiapannya dalam hal menghadapi bencana alam ataupun pasca bencana alam.
Peralatan-peralatan canggih seperti pesawat helicopter khusus sejenis chinox, mobile hospital, buldozer, escapator dan pralatan-peralatan kuhusus dan dirancang khusus pun telah dipersiapkan pada gudang "departemen pusat krisis dan tanggap darurat" sehingga bencana besar dapat segera dipulihkan. Sang Gubernur ikut merancang peralatan tersebut. Dana yang besar dikeluarkan untuk keperluan pembangunan prasarana tersebut- Dana yang sesungguhnya hanya perseribu persen dibanding dana untuk perbaikan pasca bencana jika tidak mempunyai sistem pengendalian. Mencegah adalah lebih baik! Cadangan dana darurat pun cukup besar disimpan dibank-bank luar negri dan dijamin tidak akan dikorupsi.
Atjeh kini menjadi negara pencipta teknologi, bukan negara pusat 'jualan' barang-barang loak. Bukan wilayah budak atau babu diluar negri, bukan lagi wilayah kuli dan buruh yang suka berdemo. Tetapi wilayah orang-orang cerdas kreatif dan inovatif. Pembangunan wilayah dan lingkungan sesuai dengan kondisi alamnya. Rakyatnya mengerti, para pengembang wilayah dan developer mengerti, pemerintahannya mengerti, karena sama-sama cerdas! Beriman! Dan tidak lagi pasrah ketika 'diuji' (****)
Post a Comment