![]() Oleh : Ustaz Hasan Basri. S.Pd, M.M |
Bireuen, Aceh - Sekarang mari sejenak kita mengkaji Pernyataan dari filosuf jerman Arthur Schopenhauer , Dia memberikan pemahaman bahwa antara membaca dan berfikir mengandung makna yang begitu dalam. Pada dasarnya, membaca itu sendiri, memperoleh informasi dan memperluas wawasan cakrawala berfikir. Dengan membaca kita dapat mengakses pengatuan dan gagasan , ide-ide yang sebelumnya kita sendiri belum pernah terpikirkan dengan pengetahuan dan informasi terkini. Melalui membaca, kita bisa belajar ragam pengetahuan dari pemikiran, proyeksi dan perspektif pengalaman orang lain melalui karya tulis mereka. Membaca menghantarkan kita meraba ritme dunia dari perspektif yang berbeda - beda serta memperluas, dan mempertajam cakrawala berfikir kritis.
"Membaca setara dengan berpikir menggunakan pikiran orang lain bukan pikiran kita sendiri." (Arthur Schopenhauer) Filsuf Jerman.
Membaca juga memicu stimulasi mental, saat kita membaca, otak kita dipaksa berkerja untuk menganalis, memrproses dan menginterpretasikan setiap informasi yang sedang terbaca oleh kita sehingga mendorong kita untuk berfikir kritis. Membaca tidak hanya sekedar memodelling gagasan, serta ide - ide orang lain tapi justru bisa mengembangkan langkah strategis dengan cara memperkaya pengetahuan untuk memhasilkan pemikiran yang otentik bukan kosmetik.
Membaca membantu memfasilitasi kita untuk berfikir mandiri dan tidak terlalu cepat latah dengan informasi dan opini yang di hembuskan orang yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karenanya, hemat kami , apa yang di sampaikan oleh filosif german itu, bukan hanya sekedar memperoleh informasi, memperkaya kosa kota dan kalimat tetapi lebih kepada mengajak kita untuk berfikir dalam memgembangkan pemikiran kita sendiri. Karena membaca itu sendiri berusaha membuka gerbang dunia ke ilmuan, pengetahuan dan gagasan - gagasan baru yang memfasilitasi kita menjadi thinker lebih kritis, kreatif dan independen.
Penulis : Hasan Basri. S.Pd, M.M
Post a Comment