Oleh : Ustaz Hasan Basri S.pd . MM

Bireuen, Aceh - Kisah Haroik Teuku Umar dalam berjuang membuat harum nama bangsa Aceh di mata dunia. Bahkan sosok teuku umar di nobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah indonesia. Sedangkan di pihak Belanda di jadikan musuh sehingga mereka mencari strategi untuk mengalahkan Teuku umar. 


Stategi kemenangan belanda dalam menghancurkan perlawanan teuku umar bahkan di abadikan dalam sebuah permainan Game yang di beri judul Menangkap Teuku  oemar ( Het Teukoe Oemar Spel ) , permainan ini juga mirip dengan permainan game chabang sikureng yang juga memiliki filosofis bagaimana kita harus lepas dari penyergapan musuh dalam perang gerilya.


Kalau permainan cabang , yang menjadi pemeran utama pejuang dimisalkan dengan dua harimau di buru oleh pion yang dimisalkan dengan sipai belanda. Ini mungkin satu permainan yang sama namun penamaan yang lain karena sama-sama di pepulerkan pada masa belanda dan marsose nya. hingga bertahan sampai sekarang di beberapa wilayah aceh.

Di sisi Belanda, masyarakat umumnya menanggapi dengan sangat marah "pengkhianatan"; Toekoe Oemar. Oleh Belanda, Teuku Umar disebut dan dituliskan sebagai “veraad”, penghianat. Agaknya Belanda sakit kepala dan lupa bahwa Teuku Umar adalah orang Aceh. Bukankah, justru sewaktu bersama Belanda sebutan itu mestinya disematkan!?


Siapa sangka yang membuat permainan papan itu orang Belanda dengan nama 'Toekoe Oemar Spel', yaitu sebuah permainan papan dengan Teuku Umar sebagai tokohnya.


Nama Teuku Umar sebagai pahlawan Nasional asal Aceh, Anda pasti sudah tahu. Namun, pernahkah Anda mendengar permainan dengan nama pahlawan Indonesia ini?


Anda barang kali sebagian tidak asing lagi dengan permainan yang disebut dengan board game atau permainan yang menggunakan papan sebagai alasnya. Seiring perkembangan zaman, papan kayu tersebut sudah banyak tergantikan dengan kertas maupun plastik. Contoh permainan papan itu, antara lain seperti catur, monopoli, ular tangga, scrabble dan lain-lain. 


Di Indonesia sendiri nama permainan Teuku Umar memang tidak ada. Tapi, siapa sangka yang membuat permainan papan itu orang Belanda dengan nama 'Toekoe Oemar Spel', yaitu sebuah permainan papan dengan Teuku Umar sebagai tokohnya, seorang pahlawan yang berasal dari Aceh.


Awalnya, permainan Toekoe Oemar Spel pertama kali dibuat pada tahun 1898, tepat setahun sebelum Teuku Umar meninggal dunia. Permainan tersebut dijual seharga 90 sen. Cara bermainnya mudah dan dengan dua orang pemain. 

Kedua pemainnya dapat berperan sebagai prajurit Belanda dengan bilah berwarna kuning sebanyak 25 buah yang tugasnya harus mengepung Teuku Umar. Sedangkan, satu buah bilah hitam berperan sebagai Teuku Umar, dapat meloncati bilah kuning agar lolos dari kepungan. Bilah yang terloncati dianggap mati, dan setiap pemain mempunyai kesempatan untuk menang. 


Permainan ini diberi tagline 'Geographical children's game' terbuat dari kertas kaku berdimensi 34.5 x 50 cm terhampar peta dari Laut India sampai Selat Malaka. Permainan itu sebelumnya berharga USD 450 (1 USD: Rp13.100) pada situs hordern.com.


Nama permainan ini unik memang. Nama Teuku Umar adalah pahlawan di Indonesia, sementara yang pertama kali membuat permainan itu orang Belanda. Mungkin nama Teuku Umar sendiri memang melekat di hati orang Belanda ini karena kelihaiannya saat masa kolonialisasi dapat mengecoh Belanda dan memimpin perang gerilya di Aceh. Sampai-sampai ada

 permainannya juga ya. (***)




Post a Comment

Previous Post Next Post