MIDEUEN ACEH.EU.ORG , HARRISBURG . PA - Masih terasa embun menyelimuti alam. Dalam desir angin lewat ventalisi kamar ku sesekai lewat cahaya fajar menyinsing kadang hilang kadang timbul di permainkan daun pisang yang menghalangi cahaya tembus ventelasi yang menemani ku sejak beberapa tahun ini. Ini kamar baru aku tempati setelah lelah melang-lang buana dari satu markaz ke markaz lain . 


Aku berfikir ini mungkin akhir petualangan ku dari kecil. Ini bukan keinginan ku tapi takdir tuhan . Pelan - pelan aku membuka mata menuju kamar mandi karena azan subuh mulai terdenger sayub sayub dari kejauhan dan keheningan malam. Tuk tuk tuk... pintu kamar ku di ketetuk dari luar sambil berseru. " abang bangun , ummi tiba- tiba sakit habis dari ambil wuduk jatuh tidak bisa jalan lagi.

Aku buru buru keluar menuju kamar ummi . Beliau sudah di bopong oleh  kia , adek sulung ku yang tidur sekamar dengan ummi.  kia selalu bersama ummi dan tidur seranjang dengan ummi sejak bapak meninggal beberapa bulan yang lalu. Aku melihat ummi tersenyum. Sambil berkata tidak apa-apa. Dan beliau bergegas memakai telukum dan duduk menghadap kiblat . Sambil menyeru.. salat aja dulu. Saya shalat dulu . Katanya. Aku pun melangkah ke kamar untuk shalat subuh. (*)

Note : 

Karena kemiskinan aku tak mampu membeli kursi roda sampai beliau meninggal dunia.

Post a Comment

Previous Post Next Post