News - Pusat Dari sudut pandang sosiologi konflik Aceh lebih dikarenakan tidak harmonisnya hubungan antara Aceh dengan Pemerintah. Hubungan antara Aceh dengan pemerintah pusat sudah tidak harmonis sejak national building pada masa pemerintahan Soekarno dan Pembangunan Sentralistik pada masa Soeharto.
Hubungan yang tidak harmonis antara pusat dan Aceh adalah karena pemerintah pusat merasa adanya ancaman dari Aceh karena Aceh merupakan daerah yang memiliki identitas regional, etnis dan nasionalisme yang kuat. Hubungan yang tidak harmonis inilah yang akhirnya menjadi pemicu dua pemberontakan di Aceh yaitu pemberontakan DI/TII dan pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Sumber Bacaan Tim Peneliti LIPI, op. cit, hlm. 54-55 Dan Postingan Sejarah Kita di 07.07

Post a Comment