MIDEUEN ACEH.EU.ORG , HARRISBURG . PA - Setelah mendapatkan undangan WAA melalui Azhari T Ahmadi ( DPRK lhoksemawe 2020 ) saya mulai mencari solusi untuk menghadiri rapt bangsa aceh ban sigom donya II di denmark. Saya mengambil undangan ke lhoksemawe bersama Ustaz Jumadi Nur Lc ( alumni Al azhar ) yang saat  itu  membantu pengembangan Yadara di dayah saya menjntut ilmu. Beliau baru pulang dari cairo karena tsunami telah membawa semua keluarganya ke syurga di banda aceh sehingga senior beliau mengarahkan beliau untuk menenangkan jiwa di dayah dulu sambil berbakti ilmunya untuk Yadara sampai suasana rehabilitasi pulih kembali dan beliau bisa kembali ke banda aceh untuk memulai kehidupan barunya.


Saya sudah mencoba membuat pendekatan dengan saudara yang bertugas di DPRA tapi belum terbuka hati mereka untuk memfalisitasi saya mencoba pendidikan diplomasi ke luar negeri dengan undangan WAA kemudian karena sudah di kantor mereka kita coba ke ruang lain yaitu ketua dan wakil ketua serta beberapa anggota yang masih dalam bendera sama untuk tujuan perjuangan semua gagal karena kita tidak ada yang mau jamin dan membuktikan sebagai mantan pejuang dan bukan dari kelurga pejuang. Walau kita lengkapi surat angke ( Sk pejuang 80-an dan 90-an  ) punya orang tua tetap dari sagoe dan wilayah tidak merestui bawa level pejuang. Jadi dari kisah ini mungkin kita tidak perlu repot repot untuk membela mereka karena untuk tujuan diplomasi mereka tak mau membantu kita untuk berjuang. Ini catatan penting bagi kita semua. 


Saya juga sudah mencoba ke gubernur dan wagub karena saya simpatisan sinar waktu pilkada namun belum mujur bahkan di omongin klo sudah perlu baru ngaku-ngaku rupanya jadi orang orang level desa di mamfaatkan oleh level kecamatan dan level kabupaten. Mereka bahkan tidak mau mengakui saja kita sebagai anggota mereka untuk rekomendasi acc program kita. Miris memang menjadi level gampong. Di mamfaatkan oleh level kecamatan sampai ke atas. Ini jadi ingatan untik selamanya yang dari kelompok ini kita blaclish seumur hidup bila polkada :) 


Setelah semua gagal dalam lobi karena kekurangan saya dalam semua bidang. Saya sudah melupakan untuk berangkat dan sudah menutup masalah diplomasi dan perjuangan karena saya dalam bidang perjuangan rupanya tidak terdata dan bukan bagian pejuang. Kemudian dalam aktivis 98 dan aktivis mahasiswa juga tidak di akui oleh petinggi kami yang sudah jadi pemimpin aceh. 


Tapi alhamdulillah semua terbuka karena ada kawan yang masih sayang pada kita. Saya di kabarin kawan saya di kantin DPR . Tgk kita tidak terdata dalam pejuang tidak bisa mengambil mamfaat ini yang pertama dan terakhir aja kesini . Dan akhirnya kita telpon yang mengangkat sumpah dan membayar kifarat kita lepar dari bagian mereka setelah kejadian itu. Kemudian di kantin pendopo ajudan wagub lamgsung turun ngopi dan bicara sudah di konfirmasi ke bireuen nama kamu tidak ada di sinar dan bukan anggota pergerakan satupun tidak ada yang mengakui kamu sebagai anggota kelompok mereka ( sira, karma, pemraka dll ) tidak ada nama kamu untuk rokomendasi menerima syafaat diplomasi sebagai aktivis. Jadi LSM PANA ACEH yang kami pimpin walau sadah lengkap status hukum nya bukan atas nama aktivis dan perjuangan tapi untuk membantu rakyat di lanjutkan aja itu tugas mulia. (*)


Post a Comment

Previous Post Next Post