Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)

Malam kian ke tepian... fajar di ufuk langit mulai terasa mengantikan pagi...

suara azan bertalu talu di lorong kota ini mengguhan hatiku yang lara terhempas gelombang hidup  yang kian ganas menerjang jiwa...

Di pojok cafeecell nampak beberapa orang  yang masih sibuk memutar balik most dan asyik menatap layar monitor dari laptopnya...

Sedang aku sibuk memutar balik file-file yang termaktub di subuah tautan dalam catatan destopku.

Pagi ini aku tidak sendiri ada kawan disamping ku yang sibuk memainkan deting jari jemarinya di kibort mengikuti arah musik yang melekat di telinganya...

karena hati sedang galau aku pun mulai menyapanya dengan sedikit ragu-ragu.

Dari sebelahku perlahan Mr sunyi berujar dengan suara pelan " apa yang sedang terjadi dengan hatiku. "Aku menjawab pelan oya... sejak kapan malam menertawakan mu " dengan sedikit acuh sambil memasang wajah canda. kemudian Mr sunyi melanjutkan "kawan coba kau resapi dulu alunan itu yang mengalahkan melodi guitar yang kita mainkan "
Akupun mengarahkan mereka untuk merenung seyub sayub suara azan subuh ini.

Mereka pun mengikuti arahanku menyimak makna suara azan dari menara mesjid baiturrahman. sejenak kami tertegun dalam hikmah fajar perlahan airmataku mengalir kian deras membasahi pipi ini. mata ini terbuang jauh tak terhingga ke ujung impian, di sudut jalan berjalnlah beberapa gadis berkurudung putih memasuki pintu-pintu mesjid, tiba-tiba ada suara yang yang menyapa dari arah belakang kami sosok yang kami segani walau sering duduk menghabiskan malam bersama kami di sudut waktu.

"kawan apa yang membuat mu terpaku merunduk disudut waktu , mari kita melangkah mengikuti seruan kemenangan " ujar al anwar. 

kami pun tak kuasa menolak ajakan itu, kami berjalan melewati lorong kota dengan arahan sang guru mengharap ini adalah impian kami meraih mimpi yang pasti , semoga esok hari cemerlang bersama mentari 

Tiba - tinba Dari kejauhan tampak sebuah sedan mengkilip meluncur dengan tenang. Ternyata di dalam tidak lain melainkan orang yang tersegani. DIN SEBENG sopir pribadi AL ANWAR

Membuat kami sedikit  terperanjat  pagi ini, Dasar DIN SEBENG  membuat orang kaget  aja….. kalo tidak ada sangguru sudah ku beri pelajaran buat dia kenal siapa anak muda kuta raja.

Lalu AL ANWAR mempersilakan kami ikut bersama  menuju tempat  terdekat untuk menunaikan shalat subuh pagi ini.

Setelah sekian lama baru hari ini bertemu lagi bersama guruku dan kawan-kawan yang baru saja sampai dari kuta raja dari ma’had tempat mereka membina generasi muda di sudut kota jauh  dari kami

DIN SEBENG    : kita  sebeng  kemana ni MAULA

MAULA             : putar aja ke syiah kuala bang, keliatannya  sembahyang subuh di tempat berkah lebih. memudahkan kita mengenal diri dan makbul doa. insya Allah

AISY                 : bang.., jangan kencang kali di  sebeng lah entar jantung syeh NA DUDO jatuh (canda aisy dalam perjalanan)

NA DUDO        : hai… jangan sibuklah, subuh-subuh dah mulai becanda ( seru syeh na dengan bijaksana )

AL ANWAR      : nah , dah sampai… cepat wuduk siapkan diri kalian kita shalat berjamaah dan berdoa serta saling mengingatkan dalam menjalani hidup semoga kita selamat dalam  mengarungi bahtera hidup. ( ujar sangguru dengan bijaksana)

Kamipun bergegas mengambil wuduk dan mengambil tempat di pojok balai syiah kuala shalat berjamah yang di imami oleh NA DUDO dan kami dengan penuh harap memanjat paja-puji ke hadapan sang khalik kiranya ini menjadi awal pagi yang indah untuk memulai hidup baru dalam mengarungi bahtera yang rapuh diantara gersangnya dermaga dunia

Disela waktu istirahat selsai wirid suboh ini AL ANWAR memulai percakapan dengan kami.

AL ANWAR      : gimana kabar kalian, Apakah setiap malam kalian menjalani hidup begini. 
Apa yang kalian dapat dalam petualangan kalian….

Kami hanya terdiam terpaku disudut balai ini. Subhannalllah… hati ini kian tergugah oleh suasana yang damai dan akrab. Sungguh ingin ku curahkan semua pada kawan-kawan ku siapa aku hari ini. Andai mereka mengetahuinya betapa sunyinya hati  ini sungguh,  entahlah biarkan aku dan tuhanku yang tau segala histori hidup ini.

AL ANWAR      : aku tak mamaksa kalian berjalan bersama ku dalam alun ma’had. Tapi kalau 
memang kalian telah selsai  kuliah,,,, baiknya kita bekerja dikampung saja sambil memperbaiki jalan hidup dan kita berjalan di atas perintah Allah selalu dalam bimbingan tidak disini jauh dengan orang-orang yang kita segani bebas melakukan apa saja.

WEST           : secara pribadi aku rasa mustahil untuk kembali ke ma’had karena sekarang kami telah terhempas jauh bang,…  aku ingin memulai dari mana sedang cermin hidup ini bukan hanya retak tapi telah hancur, bagaimana nanti kalo orang berkaca padaku sadang untuk bayangan sendiri aku takut melihatnya karena telah terlalu dalam terdampar dalam lumpur dosa

AL ANWAR : tulijul laila finnahari ……….. ( dst )
Allah mamasukkan malam dalam hari maka kita bisa melihat indahnya fajar disaat pergantian malam kepada hari……
                        Begitu juga hidup jalan untuk kembali sangat lah mudah tingal kita mau ato tidak mengarungi hidup menuju pada keindahan dan cemerlang…….. coba kalian resapi nasehat ini semoga kalian punya keputusan sesuai dengan nurani kalian dan tidak semata pemaksaan terhadap diri kalian,…..

Setelah selsai kami berbincang-bincang tentang sedikit nasehat kami pun berlalu meninggalkan tempat penuh rahmat ini menuju tempat istirahat yang biasa kami sebut dengan guha kuta raja,,,,, dalan alunan pagi menelusi jalan ini dan sampai juga untuk istirahat selamat pagi ALL kami pun melepas lelah setelah semalaman mengikuti arah jiwa yang terombang ambing….. pagi yang cerah dalam buaian mimpi


Post a Comment

Previous Post Next Post