Membaca Tu Sop di 121 Halaman || Murizal Hanzah
![]() |
Foto Documentasi : Cover Buku Paradigma islam Washatiah yang di inspirasi oleh perjanan hidup Ayah Sop Jeunieb |
Dayah —“Saya sering mengikuti perjalanan Tu Sop sejak bertarung di Pilkada Bireuen dan kemudian menyimak ceramah2nya beliau melalui FB. Ceramahnya menjadi sangat membumi karena mengupas hal-hal yang terjadi di sekitar lingkungan dan disampaikan dalam bahasa Aceh yang kental.
Tu Sop dan kawan2nya menghimpun dana dari umat untuk membangun rumah-rumah kaum dhuafa dan sebagainya. Tu Sop berbicara dan berbuat . Buku yang ditulis oleh Teungku Zukhairi, editor Teungku Muhammad Rizwan Haji Alin dan diterbitkan oleh Rumoh Cetak sangat layak dibaca oleh siapa pun.
Dalam kondisi sekarang, keberadaan buku tentang ulama ini mengingatkan saya pada ucapan Sayyidina Ali “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Atau “Jika Kau Bukan Anak Raja, Juga Bukan Anak Ulama Besar, maka Menulislah!” mengutip wasiat Ulama Imam Al-Ghazali.
Dan terakhir sastrawan Pramoedya Ananta Toer yakni “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” [Murizal Hamzah, penuis buku Biografi deklarator "Atjeh Merdeka Hasan Tiro, Ph.D"]
Membaca Tu Sop di 121 Halaman || Murizal Hanzah
Post a Comment