![]() |
Teuku
Teuku adalah sebuah gelar ningrat atau bangsawan untuk kaum pria di Aceh yang memimpin wilayah Nanggroe atau kenegerian. Teuku diperoleh dari gelar sang ayah yang juga bergelar Teuku. dengan nama lain Gelar warisan yang bertahan sampai 7 turunan yang di anugerahkan oleh sultan aceh untuk ulee balang sagoe gampong.
Teungku
Teungku di Aceh, menurut Snouck Hurgrunje (1985) dipergunakan oleh beberapa orang.
Pertama, untuk para leube atau santri. Sebutan ini diberikan kepada santri yang bukan ulama, namun ia tekun melakukan ibadah maupun seorang haji yang telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.ini gelar kehormatan yang bisa di raih oleh siapa saja yang di peutuha di gampong.
Kedua, panggilan untuk orang 'malem', yakni seorang guru. Orang yang disebut 'malem' memiliki pengetahuan mengenai kitab-kitab keagamaan atau kitab kuning. Teungku juga diperuntukkan bagi seorang yang berilmu yang telah melengkapi pendidikan agamanya.
Ketiga, panggilan teungku juga diperuntukkan bagi pria dan wanita yang suka mengajarkan Alquran, baik di meunasah maupun di dayah.
Dan keempat, teungku adalah panggilan untuk kadhi yang bertindak sebagai hakim agama dalam wilayah tempat tinggal uleebalang (teuku dan cut). atau di sebut tengku imum gampong bagi masyarakat kita sekarang.
Cut
Cut adalah salah satu gelar kebangsawanan di Aceh yang diperuntukkan untuk kaum perempuan.
Gelar ini diturunkan sampai ke anak cucunya jika perempuan bangsawan tersebut menikah dengan laki-laki dari kalangan bangsawan juga. Yang kini dikenal dengan teuku.jadi gelar ini adalah gelar keturunan yang di berikan raya pada nenek moyang mereka karena berjasa menjadi bawahan raja memimpin daerah di luar kota kerajaan
Laksamana
Dalam kerajaan Aceh gelar laksamana berasal dari bahasa Melayu, yaitu panglima tertinggi di laut.
Seperti halnya digunakan pada masa Sultan Iskandar Muda yang memimpin Kesultanan Samudera Pasai, ia memiliki seorang panglima angkatan laut perempuan bernama Laksamana Malahayati.
Meurah
Meurah adalah gelar raja-raja di Aceh sebelum datangnya agama Islam. Dalam bahasa Gayo disebut 'marah', seperti Meurah Silu yang merupakan pendiri kerajaan Samudera Pasai. Contoh lainnya adalah putra Sultan Iskandar Muda digelari dengan Meurah Pupok. Dan setelah datang Islam, gelar ini berubah menjadi Sultan.
Tuanku
Tuanku adalah gelar keagamaan yang diberikan kepada ulama yang menguasai ilmu keagamaan.
Lazimnya di belakang gelar itu diikuti dengan surau tempat ia mengajar, seperti Tuanku di Bansa, Tuanku Kubu Senang. Walau demikian Nama ini sekarang banyak di gunakan oleh keturunan sultan aceh langsung semenjak tuanku Muhammad daudsyah Raja aceh yang terachir
Panglima sagoe
Panglima sagoe adalah gelar yang diberikan kepada orang yang meneruskan pemerintahan jika raja meninggal ketika anak raja masih kecil. Panglima sagoe diikuti angka, karena gelar ini diurut dari masa ke masa.
Sayyed Dan Syarifah
Gelar ini merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang merupakan bagian dari keturuan Nabi Muhammad SAW melalui cucunya yaitu Hasan bin Ali dan Husain bin Ali.
Mereka merupakan anak dari anak perempuan Nabi Muhammad SAW, Fatimah az-Zahr dan menantunya Ali bin Abi Thalib. Untuk keturunan wanita mendapat gelar berupa syarifah atau ada juga yang menyebutnya sayyidah, alawiyah atau sharifah.
Masih Banyak Lagi gelar bangsawan baik yang masih di pakai samapai sekarang ataupun yang sudah tidak di pakai lagi dalam kehidupan sehari hari. kita akan mengulasnya di waktu yang lain . (*)

Post a Comment