Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang , oleh : Hasan Basri, S.Pd , MM 

Bireuen  -  Menurut Hemat kami, kalau zikir saja tidak cukup dalam menyuarakan sesuatu perubahan, karena zikir sendiri merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi dengan sang khalik dalam mendoakan harapan dan perubahan serta ketenangan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegera. Demikian tegas matan aktifis mahasiswa 98 yang sekarang bertugas sebagai abdi negara di kabupaten Bireuen  Aceh . 

Hal ini berkaitan dengan Maraknya isu demontrasi ke Istana negara dan protes mahasiswa terhadap hal-hal yang bersifat merugi masyarkat. pada mulanya Seruan zikir bersama di usulkan oleh President Aliansi Pemuda Aceh salam menyikapi arah demontrasi tidak lagi murni sebuah pergerakan akan tetapi lebih pada mengedepankan kepentingan pihak tertentu dengan memobilisasi masa.


Baca : Gantilah Demontrasi dengan Zikir Akbar


Oleh karenannya hak kita sebagai hamba Allah yang hidup dalam sebuah komunitas yang  berbangsa dan bernegara perlu nya upaya dan ikhtiar dalam mengharapkan perubahan. Kalau doa saja ( zikir)  adalah hampa tanpa ada usaha tapi kalau ikhtiar dan usaha saja celaka tanpa ada ada zikir ( doa). Kedua elemen ini penting karena saling menguatkan satu dan lainnya. 


Kemudian Demonstrasi adalah cara masyarakat menyampaikan sesuatu harapan dan perubahan kepada pemerintah yang telah mereka pilih. Masyarakat telah memberikan mandat seseorang ( pemerintah) untuk mengelola diri masyarakat. Masyarakat juga bisa menengur pemerintah , mengingatkan pemerimtah dengan yang baik, demostrasi  cara masyarakat dan di izikan di negara yang melandaskan demokrasi, bukan oligarki apalagi kapitalis. Oleh karenanya demostrasi dan zikir kedua penting dan kedua mengunakan cara pendekatan persuasif yang memberikan nilai penting terhadap harapan perubahan. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post