MIDEUEN ACEH.EU.ORG , — Pagi ini Saya mendapat Telpon Dari Lhoksemawe , mereka bertanya bagaimana dengan Lembaga swadaya masyarakat yang pernah kami aktif berkecimpung di dalm nya ataupun adakah lembaga yang saya sedang aktif di dalam nya. Karena mereka butuh Lembaga untuk Mendaftar nama kami dalam sebuah forum dunia. Setelah berembuk dan bercerita panjang lebar saya pun mendaftarkan LSM PANA ACEH pada mereka, tujuan dan maksut pendaftaran adalah untuk mendapatkan surat undangan Rapat Bangsa Aceh Ban Sigom Donya Di denmark kala itu, Siapakah Penelpon dan Yang melobi seluruh element Masyarakat dan tokoh aceh kala itu , Penelpon nya adalah sosok pemuda bernama Azhari Tengku Ahmadi tokoh milienial yang sekarang mencalonkan diri sebagai Dewan perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe melalui partai Aceh nomor urut 8 dari Desa Ujong blang .
Keesokan hari ini saya mengajak jumadi menuju lhoksemawe untuk mengambil undangan . Disana kami berembuk sejenak tentang konsep bagaimana menghadiri acara dan pentingnya untuk hadir berpartisipasi didalam nya. Azhari hanya berpesan “ tolong usahkan untuk bisa menghadiri acara ini bang, karena ini sangat penting untuk mengisi perdamaian aceh yang baru saja di rintis sebagai wujud menciptakan perdamai abadi dan keadilan sosial di aceh serta mempercepat rahap rekon pasca tsunami aceh.
Keesokan hari ini saya mengajak jumadi menuju lhoksemawe untuk mengambil undangan . Disana kami berembuk sejenak tentang konsep bagaimana menghadiri acara dan pentingnya untuk hadir berpartisipasi didalam nya. Azhari hanya berpesan “ tolong usahkan untuk bisa menghadiri acara ini bang, karena ini sangat penting untuk mengisi perdamaian aceh yang baru saja di rintis sebagai wujud menciptakan perdamai abadi dan keadilan sosial di aceh serta mempercepat rahap rekon pasca tsunami aceh.
Setelah itu hari berlalu berganti minggu , saya masih penasaran siapa azhari mengapa dia yang mempersatukan element masyarakat aceh menuju musyawah dan mufakat di luar negeri. Yang saya tau dia memang kritis sejak di SMK dan Politeknik dulu . Saya sangat mengenal azhari karena kami berkawan sejak kecil karena masih keluarga walau tinggalnya berselang kabupaten. Hampir setiap hari azhari mengingatkan saya untuk berusaha bisa menghadiri Rapat bangsa aceh ban sigom donya karena rapat ini di perkirakan akan terus bersambung setiap tahun sampai aceh benar- benar dalam status perdamaian abadi secara menyeluruh , katanya.
Gayung bersabut jua setelah mendapat undangan saya membuat banyak surat permohonal dukungan finencial kepada pemerintah , Alhamdulilalh saat itu saya punya kawan yang memiliki akses masuk langsung berdiskusi dengan kepala pemeruntahan semisal : bupati, DPRA, Gubernur , dan tempat-tempat central yang kami ingin menghadap kala itu , insya allah ada jalan untuk Meraihnya. Walau endingnya tidak dapat dukungan karena data valid tentang unsur ketokohan saya tidak terdata dan struktur pemerintahan setelah damai aceh seperti kawan-kawan yang terdata sebagai kombatan dan lainnya.
Gayung bersabut jua setelah mendapat undangan saya membuat banyak surat permohonal dukungan finencial kepada pemerintah , Alhamdulilalh saat itu saya punya kawan yang memiliki akses masuk langsung berdiskusi dengan kepala pemeruntahan semisal : bupati, DPRA, Gubernur , dan tempat-tempat central yang kami ingin menghadap kala itu , insya allah ada jalan untuk Meraihnya. Walau endingnya tidak dapat dukungan karena data valid tentang unsur ketokohan saya tidak terdata dan struktur pemerintahan setelah damai aceh seperti kawan-kawan yang terdata sebagai kombatan dan lainnya.
Setelah gagal mendapat dukungan diplomatik dan Finencial dari pemerintah , kawan – kawan mengajak saya berjumpa kausar dan tokoh-tokoh lain yang sama-sama dapat undang ke Rapat bangsa aceh ban sigom donya. Untuk menlegeslasi diri sebagai salah satyu unsur yang berkopeten semisal Gam, Sira atau Tokoh Lain nya Begitu ajak DR. Fahri yang saat itu masih mengusulkan S2 ke sudan dan kami Pernah Bersama menghadap Bupati untuk dapat Dukungan dalam plening masing-masing . Namun saya menolaknya karena masa kuliah saya menghabiskan waktu bersama abu zainon pase dan kawan pelarian di kuta raja bukan bersama forum mahasiswa dan pergerakan lain, bahkan LSM kami satu pun tidak teregestrasi oleh pemerintah karena lembaga bagi kami dulu hanya untuk mendukung kekuatan propaganda saja. Untuk Menguatkan program Dan tujuan saya ke forum Saya kemudian menjumpa abu zainon di sabang, abu hanya bisa berkata “ ini adalah nasib intelejen sampai mati pun kita tidak di akui walau harus bayar kifarat sumpah jangan pernah mengharap bantuan apalagi ini berisiko tinggi bagi jabatan mereka di pemerintah “ ujar beliau sambil tersenyum
Terakahir azhari menelpon saya saat mereka mau ke jakarta mengurus visa bersama, Saya minta waktu beberapa hari untuk jawaban , setelah memperhitungkan biaya visa, ongkos pesawat ke Jerman, ongkos kereta api ke Denmark dan biaya lain karena dalam undangan juga disebutkan wisata kebangsaan dengan keliling eropa bahkan visit nya sampai ke canada. Saya Baca informasi dari undagan Akhirnya Saya memutuskan untuk menelpon langsung ke Denmark pada panitia pelaksana acara.
Sore hari itu juga saya menelpon ke Denmark , Telpon saya diangkat oleh Mukarram salah seorang panitia acara yang nomornya terdata di undangan acara. Kami bercerita sedikit banyak situasi dan kondisi kedua negara, kemudian dia bertanya banyak habis pulsa telpon ke luar negeri karena pada saat itu belum ada massanger dan WA serta aplikasi lainnya . Saat itu baru ada Facebook dan Yahoo , Hanya yahoo yang menyediakan komunikasi massanger itupun tidak efektif karena internet masih berstatus gantung hp di tiang radio Fm , Selain itu kami juga berdiskusi konsep dan pembahasan di acara serta proses perjalanan bagi peserta ke Denmark . Saya mengambil kesimpulan perjalanan diplomatik ini di bebankan pada pemerintah atau biaya pribadi kita. Mereka yag panitia acara hanya memfalisitasi saja, terakhir dia bertanya saya dari unsur mana, dari Unsur Gam. , Sira , ulama atau dari mana . Saya menjawab dari masyaarkat biasa bukan tokoh , klo begitu nanti di tulis aja dari tokoh pendidikan atau mantan aktivis klo minggu depan jadi mengurus visa ke jakarta usulnya. Pembicaraan pun kami tutup.
Pada malam ending hendak berangkat ke jakarta mengurus visa , azhari menelpon saya menanyakan kesiapan berangkat sudah sejauh mana , saya hanya mampu berkilah tidak ada izin pemerintah untuk cuti mengajar karena profesi saya guru saat itu. Saya tidak bercerita perjuangan mencoba dari dukungan supaya semangat azhari bisa berkembang dalam mewujutkan cita – cita perdamaian aceh. Bila saya terbatas untuk berbuat baik pada bangsa ini setidaknya kawan-kawan lain punya kesempat berbuat baik pada bangsa ini , saya dulu berharap azhari bisa berbuat banyak mewujudkan perdaimaian aceh dan membantu masyarakat bawah karena kami bangkit dari masyarakat dan kembali kepada masyarakat untuk kesejahtraan sosial yang menyeluruh sampai hari ini kami masih menaruh harapan pada azhari untuk membela rakyat kecil dari masyarakat bawah.
Pada malam ending hendak berangkat ke jakarta mengurus visa , azhari menelpon saya menanyakan kesiapan berangkat sudah sejauh mana , saya hanya mampu berkilah tidak ada izin pemerintah untuk cuti mengajar karena profesi saya guru saat itu. Saya tidak bercerita perjuangan mencoba dari dukungan supaya semangat azhari bisa berkembang dalam mewujutkan cita – cita perdamaian aceh. Bila saya terbatas untuk berbuat baik pada bangsa ini setidaknya kawan-kawan lain punya kesempat berbuat baik pada bangsa ini , saya dulu berharap azhari bisa berbuat banyak mewujudkan perdaimaian aceh dan membantu masyarakat bawah karena kami bangkit dari masyarakat dan kembali kepada masyarakat untuk kesejahtraan sosial yang menyeluruh sampai hari ini kami masih menaruh harapan pada azhari untuk membela rakyat kecil dari masyarakat bawah.
Terachir saya mendapatkan kabar bahwa Rapat bangsa aceh ban sigom donya di Denmark sukses di laksanakan dengan suara terbanyak mendukung perdamaian , dan azhari muda saat itu berhasil masuk dalam lingkup pemerintahan dalam partai lokal, bahkan anggota yang ikut musyawah bangsa aceh dulu mereka berhasil menduduki kursi DPRA, DPRK ,Bupati bahkan gubernur. Dari Pengalaman kesuksesan di atas sekarangnya waktu nya bagi azhari teungku ahmadi berpolitik praktis untuk maju sebagai Caleg DPRK lhokseumawe mengikutu jejak anggota Rapat Bangsa aceh bang sigom donya yang telah dulu sukses semisal Kausar dan kwan-kawan yang sukses terdahulu dari Partai Aceh ( *** )
Post a Comment