MIDEUEN ACEH.EU.ORG , — Tidak mudah menjadi seorang dokter, mulai dari proses belajarnya yang makan waktu bertahun-tahun dan juga kesabarannya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
Terinspirasi dari perjuangan dokter Harsoeni yang masih usia muda putra asli pidie yang kelahiran pada tanggal 04/06/1991 yang sekarang berusia 27 tahun lulusan Universitas Abulyatama Aceh 2014 lalu.
Masa-masa sebelum mengabdi dan juga melayani masyarakat dikabupaten pidie Aceh,dr Harsoeni pernah bekerja di non pemerintah dibeberapa tempat diluar Aceh seperti di Tangerang,Karawaci,serang citra raya,banten PT.Park workland,Bogor babakan madang,Bekasi kranji,subang sukamandi dan Jakarta Pusat.
Dokter Harsoeni mengabdikan dirinya diselal-sela bekerja disebuah intilasi non pemerintah dikabupaten pidie aceh saat ini, dr Harsoeni menyempatkan dirinya untuk mengabdi pada masyarakat khususnya fakir miskin dipelosok-polosok desa yang ada di Kabupaten Pidie Aceh.
Namun, ketulusan hatinya membuat orang terenyuh karena ia tidak pernah memasang tariff dari pasiennya,terkadang menerima dari keluarga pasien berupa beras segengam,padi dan juga sayur-sayuran dari pasien yang diobatinya,terkadang dari hasil beras segengam yang diberikan oleh pasien yang ditolonginya bisa dimanfaatkan untuk pembelian obat-obatan dan sebagian dari gajinya dari instansi non pemerintah untuk pengobatan gratis untuk masyarakat fakir miskin dipelosok-pelosok desa dikabupaten pidie aceh. Total, sudah lebih dari 20 desa didalam Kabupaten Pidie Aceh dalam 5 bulan ini.
Menurut Dokter Harsoeni Memberi edukasi pada pasien bisa dilakukan dokter dengan cara yang serius ataupun lebih santai. Ada berbagai macam penyakit seperti kolesterol tinggi, hipertensi,Penyakit kulit dan berbagai penyakit umum yang dialami oleh masyarakat dipelosok-pelosok desa.Disela-sela pengobatan Gratis Dimasyarakat, dr Harsoeni juga memberikan penyuluhan mengenai Narkotika,narkolema,Gizi Buruk,stunting dan kejang demam pada anak-anak.
Ketika Dokter harsoeni turun kepelosok-pelosok desa untuk mengadakan pengobatan Gratis,beliau mulai mengerti apa yang masyarakat inginkan selama ini khususnya dibidang kesehatan,sehingga dr Harsoeni berinovasi untuk membuat program satu gengam beras menuju sehat gratis,karena selama dibuatnya pengobatan gratis dimasyarakat khususnya dikabupaten pidie aceh sangat direspon oleh masyarakat
sehingga kendalanya di segi obat-obatan maka dengan kumpulan segengam beras dari masyarakat,maka dari hasil itulah dr Harsoeni melakukan pengobatan gratis untuk masyarakat dipelosok-pelosok desa yang ada dikabupaten pidie aceh.
Usulan demi usulan yang dilakukan oleh dr Harsoeni diberbagai tempat untuk memperoleh 0bat-obatan hasilnya nihil maka,dengan dilakukannya segengam beras menuju sehat gratis,hasilnya sangat memuaskan yang diterima oleh masyarakat yang mau berobat gratis.
Disamping itu juga disela-sela pengobatan gratis dokter Harsoeni juga mengajak masyarakat dan memperkenalkan program JPA/Natural Aceh tabungan plus asuransi kesehatan dan kecelakaan.
Program ini dibuat bagi anda khususnya pekerja informal diutamakan untuk masyarakat-masyarakat miskin khususnya dikabupaten pidie aceh.
Dengan memiliki tabungan JPA (Jaminan Penghasilan Aceh), anda dapat bekerja dengan lebih tenang karena anda memiliki dana cadangan plus jaminan kesehatan dan kecelakaan selama satu tahun penuh (***)
Post a Comment