Siapakah Tetangga Kita di Syurga - Tengku Mumahammad
MIDEUEN ACEH.EU.ORG , - Suatu hari, tatkala Syeh Abu Yazid Al-Busthomi begitu khusyu’ bermunajat kepada Alloh SWT , hatinya terasa begitu lapang. Tanpa sadar beliau terbawa suasana yang melambungkan akalnya hingga melayang sampai ke Arasy. Sempat terbesit di hatinya: “Inilah tempat Muhammad SAW. Mungkin besok aku dapat hidup sebagai tetangganya di surga sana.” Ketika kembali dapat menguasai diri, beliau lalu dikejutkan dengan datangnya suara tanpa wujud berucap sesungguhnya si fulan yg tinggal di sebuah perkampungan sana adalah tetanggamu di surga nanti ,
Setelah itu, beliau segera beranjak untuk mencari si fulan sampai ketemu , beliau berjalan kaki sampai menempuh jarak lebih dari 100 farsakh ( sekitar 560 KM )
Sesampainya tempat yg dituju , Abu Yazid bertanya. “Apakah kalian kenal seseorang yang bernama si fulan ?” Lalu orang kampung menjawab dengan rada sinis, “Untuk apa engkau mencari orang yang fasik dan ahli minum itu, sedangkan engkau adalah seorang lelaki yang di mukamu ada tanda-tanda kesholehan.”
Mendengar keterangan yang diberikan orang kampung tersebut membuat Abu Yazid menyesal , hatinya diselubungi rasa was-was. Beliau berbisik dalam hati, “Ah, barangkali suara gaib yang kudengar itu adalah suara syaithon
Lalu beliau ingin pulang namun beliau juga berfikir matang-matang , aku telah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan sekarang sudah berada di kampung di mana si fulan berada , kenapa harus pulang sedangkan aku belum ketemu,
Akhirnya, beliau memberanikan diri untuk bertanya lagi di mana si fulan berada. “Tahukah di mana rumah si fulan dan dimana ia berada ?”
Orang kampung kembali menjawab, “Saat ini si fulan sedang sibuk minum arak di sebuah kedai "
Berangkatlah Abu Yazid ke sebuah kedai yg dituju , beliau melihat sekumpulan 40 orang yg lagi asyik minum arak , juga ada seseorang yg duduk diantara mereka.
Melihat kenyataan itu tentu saja membuat Abu Yazid terpana lalu pulang ,
tiba-tiba si fulan itu menyapanya, “Hai Abu Yazid Syaikhul Islam, kenapa engkau tidak suka masuk ke kedai ini ? Engkau datang dari jauh khusus untuk mencari seseorang yang akan menjadi tetanggamu besok di surga. Tapi setelah bertemu, kenapa engkau tinggalkan begitu saja tanpa salam , tanpa menyapa juga tanpa mau bertatap muka ?”
Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut si fulan, Abu Yazid tambah bingung dan heran. Hatinya pun bertanya-tanya, “Ini adalah misi rahasia tapi kenapa si fulan ini benar-benar tahu maksud kedatanganku ?
Si fulan berkata
“Hai…Syaikhul Islam, tak perlu engkau heran dan berfikir , Dzat yg mengutusmu untuk menemuiku Dialah yang telah memberitahu diriku akan maksud kedatanganmu. Maka masuk dan duduklah sejenak bersamaku.”
Abu Yazid berkata, “Hai fulan, apa maksudmu dengan semua ini?”
Si fulan menjawab dengan nada santai, “Bukanlah seorang laki-laki apabila bercita-cita masuk surga sendirian tanpa mengajak teman. Ketahuilah, sebenarnya yang berada di kedai ini semuanya berjumlah 80 orang pemabuk. Tetapi yang 40 orang telah kunasehati sehingga mereka bertobat memohon ampun kepada Alloh SWT dan merekalah yang jadi teman sekaligus tetanggaku disurga nanti .. karena kamu sudah datang maka 40 orang selebihnya yang masih senang bermabuk-mabukan di kedai ini merupakan kewajibanmu. Tugasmu sekarang menasehati mereka agar sadar dan bertobat.”
Ketika 40 orang yg tersisa mendengar perbincangan ini dan mengetahui bahwa sang syeh ini adalah Syaikhul Islam Abu Yazid Al-Busthomi Rahimahulloh , maka 40 orang pemabuk tersebut segera bertobat kepada Alloh SWT dan memohon ampun kepada-Nya , jadilah 82 orang menjadi teman dan tetangga kelak disurga nanti
Sumber : Syarah Ushfuriyyah
Dari kisah di atas, hikmah apa saja yg kita petik ??

Post a Comment