MIDEUEN ACEH.EU.ORG , HARRISBURG . PA - Hari mulai meninggi di ufuk langit. Seperti biasa hari minggu saya mencoba chek dan ricek ke terminal bus antar kota di Brawe. Untuk mematikan mak mengirim uang makan atau keperluan kuliah. Dua tahun di Banda Aceh saya belum mendapat pekerjaan. Kadang juga saya membantu paman saya jualan di kios terminal L300 Geunta Plaza. Terkadang saya membantu Pak cik yang bisa kami panggil bapak di depan RS zainal abidin untuk menjaga kios jualan koran dan bensen.
Kebiasan saya sehari-hari silaturrahmi ke keluarga Sedangkan ke terminal bus kota untuk mengechek kiriman mamak hanya saya jalani setiap hari sabtu. Malam minggu nya saya habiskan membantu paman dan pak cik atau tidur di rumah kawan sesekali pulang ke rumah ayah beliau Abang mamak saya. Yang tinggal di lam ateuk . Lumayan jauh dari kuta raja . Sudah masuk ke wilayah aceh besar.
Saya dulu setahun tinggal di rumah ayah sebelum mengenal banda aceh. 6 bulan saya di banda aceh Saya sudah bisa menguasai sudut sudut kota dan tiap tepi kampus unsyiah. Bayangkan saja saya pertama di tempatkan di UPP banda aceh untuk kuliah Fkip PGSD kemudian saya mengusul pindah ke UPP Diploma darussalam dengan data riel saya tinggal jauh dari setui yaitu di lam ateuk. Butuh biaya lumayan banyak. Klo ke darussalam saya bisa mengejar Rebur mobil pemerintah cuma bayar 100 rupiah.
Masya allah, tak terasa saya larut dalam histori hidup. Saya sebenarnya mau berbagi cerita siapa yang mengajak pulang saya ke dayah. Sudah sangat banyak kawan-kawan mengajak saya ke dayah namun saya masih melanglang buana di kuta raja. Namun kali ini saya tidak mampu menolaknya .
Beliau Kawan bapak saya. beliau sering di panggil Ayah Leuge , sedang saya memanggil Ayah Perlak. saat itu saya ke Mesjid raya untuk shalat zuhur karena letak Genta Plaza tempat kami jualan berpapasan dengan mesjid raya.
Pas saya masuk Pintu belakang saya melihat wajah beliau yang tak asing bagi saya. saya pun salaman. beliau bertanya " ka lheh kuliah " dan saya menjawab sudah. lalu beliau melanjutkan " menyo ka lheh kuliah ka jet woe u Dayah, " kemudian beliau bercerita panjang lebar tentang perkembangan dayah di Bale hameh dulu tempat letak saya dulu. dan beliau menunggu saya dalam minggu ini di Dayah ayah sop hari ini mereka antar ke Mekkah bersama rombongan melaksanakan ibadah haji.
Dan seminggu kemudian saya datang ke Dayah dengan sepeda Aulia dan mendaftar pada abi nas sebagai ketua umum saat ini. ada senyum dari abi dengan menjijing setandan pisang saya sah menjadi santri untuk ke sekian kalinya. (*)
Post a Comment