MIDEUEN ACEH.EU.ORG , HARRISBURG . PA - Islam adalah agama yang damai dan kasih sayang. Islam adalah agama yang senantiasa menyebarkan kedamaian dan ketenteraman bagi seluruh umat manusia.  Tidak hanya kedamaian bagi umat Islam, tapi juga bagi umat agama lain. ini bisa kita rasakan saat kita tinggal di lingkungan mayoritas islam seperti di indonesia khusus nya saat di aceh, begitu amannya non muslim hidup dan menjalankan ibadahnya setiap hari minggu menenteng al kitap ke gereja para mahasiswa yang 

tinggal di askopma darussalam saat saya masih lalu layang di jalan inong bale' darussalam dulu.


Sekarang saat saya menjadi monority dalam lingkungan non muslim , mereka tidak mempermasalahkan saya memakai peci karena kebiasaan saya berpeci putih. 

bayangkan saja rumaha tinggal saya dulu di kelilingi oleh multiras dan berbagai element masyarakat yang berbeda gaya hidup dan kepercayan mungkin dulu saya tidak menduga siapa tetangga saya, setelah tegur sapa, tetangga sebelah kanan rumah saya itu ternyata pasangan LGBT  sedangkan sebelah kiri rumah kami itu pasangan campuran , pria nya muslim mesir yang wanitanya kristen asli amerika. di depan rumah kami orang afro-amerika istrinya asli amerika sedang di belakang rumah kami orang indian  yang kesemua nya itu memiliki keunikan dalam beribadah dan berinteraksi dengan kepercayaan mereka  kita memahami bahwa apapun jalan hidup manusia di dunia ini , mereka tetap tidak bisa melepaskan diri dari namanya pencipta, terlepas apa kepercayaan mereka 


Sekarang mari kita melihat bagaimana menegenal muslim di negera minoritas orang islam. kita mungkin bisa menggunakan istilah fiqih minority agar kita tidak terbebani . saat kita mau menjawab salam atau memberi salam kepada orang lain yang belum jelas muslim atau non muslim. Islam itu berarti keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menyebarkan salam dan kedamaian,  baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum di kenal .


Suatu hari saya dan keluarga ada payment dokter untuk pemeriksaan anak kami. sebagaimana keluarga muslim kebayakan di amerika berjilbab dan memakai peci 

begitu juga keluarga kami menjalani hidup sesuai syariat islam walau di negeri liberal , bukan hanya kami tapi keluarga yahudi berpakaian khas agama mereka , 

orang kristen banyak juga menggantung salip di kalungnya. jadi identitas agama bukan masalah disini semua atas nama demokrasi.


Dalam koridor selama kita tidak merugikan orang lain dan di anggap tidak membahayakan. kemudian kami berjalan menuju pintu rumah sakit 

dari belakang kami terdengar suara orang memberi salam " assalamualaikum " saya dan istri menjawab " walaikumsalam " sambil memaling wajah ke belakang 

dan tersenyum pada wajah bersih berseri walau berkulit hitam , kita bisa pastikan ini keluarga afrika muslim.


Pada Suatu waktu kami ke GIAN market untuk belanja bersama keluarga , Saya jalan agak jauh terpisah dengan keluarga menuju tempat penjualan laptop tiba-tiba dari depan berpasan dengan Saya seorang chaines tersenyum Dan mengucapakan " Assalamualaikum " suaranya agak kecil namun sangat jelas di telinga. Saya tersenyum menjawab dengan suara kecil namun bisa di pahami dari gerak mulut saya . entah mengapa chaines itu  menatap Saya Dan tersenyum dengan wajah agak lesu Dan terus berjalan ke sisi lain. mungkin dia merasa saya tidak menjawab salam dia . Saya menjadi tidak enak. Kemudian istri Saya menyapa Jangan lihat lihat orang disini lama nanti ber masalah karena orang disini tidak suka di lihat lama-lama.


Apalagi kita punya ciri khas muslim nanti susah di anggap macam-macam ,ujar istri saya. Setelah mendapatkan semua keperluan kami pun pulang. Setelah shalat magreb Saya Masih terbawa perasaan Dan menjawab sendiri kecamuk jiwa, Inilah rahasianya Mengapa menjawab Salam wajib dan harus terdenger oleh yang menberi salam itu , saya menemukan jawabannya di Amerika disebuah senja dalam hingar bingar Suasana GIANT sebuah swalayan di Kota Harrisburg, pennsylvania. 


Setelah mengalami dua permasalahan diatas saya merasa perlu mencari jawaban tentang rahasia salam ini , kadang saya mengikuti pengajian secara online . saya menemukan jawaban pada penjelasan vidio guru saya dan saya membuka kembali sirussalikin halaman 14 jelid 2 nyata disana syech abusamad menyebutkan kesempurnan islam itu memulikan tamu dan memberi salam , penjalasan hadis ini di nukilkan dari imam ghazali dalam ihya ulumuddin selain itu ada sanat nya dari Abdullah bin Amru bin Ash RA ber ta nya kepada Rasulullah SAW “Bagai manakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab; “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak.” (Mut tafaq ‘alaih).


Imam Malik dalam kitabnya al-Mu wattha’ menjelaskan, suatu hari Thu fail bin Ubai bin Kaab menemui Abdullah bin Umar, lalu dia mengajak Thu fail ke pasar.  Thufail kemudian bertanya kepada Ibnu Umar, “Apa yang kamu lakukan di pasar nanti? Sebab aku yakin, kamu tidak akan membeli sesuatu, tidak menawar sesuatu, dan tidak akan duduk-duduk saja di pasar? Lebih baik di sini saja kita berbincang-bincang,” ujar Thufail. Abdullah menjawab, “Wahai Abu Bathan (panggilan Thufail), kita pergi ke pasar untuk me nyebarluaskan salam. Kita ucapkan salam kepada siapa saja yang kita jumpai di pasar.” (Lihat pula dalam kitab al- Jami’).


Menyebarluaskan salam adalah perintah Allah dan Rasulullah SAW. Dalam Alquran, perintah menyebarkan salam itu terdapat pada surah an-Nur ayat 27 dan 61,  an-Nisa [4]: 86, adz- Dzariyat: 24-25). Karena itu, menyebarkan salam merupakan kewajiban setiap Muslim. Abu Umarah al-Barra’ bin Azib RA berkata, “Rasulullah SAW menyuruh kami melaksanakan tujuh hal, yakni menjenguk orang yang sakit, mengantarkan jenazah, mendoakan orang yang bersin, menolong orang yang lemah, membantu orang yang teraniaya, menyebarluaskan salam, dan menepati janji.” (Muttafaq alaih).


Kembali kepada cerita identitas muslim amerika , pada waktu yang lain saya dan keluarga ke walmart , kami sedang melihat barang belanjaan , dari arah depan lewat seorang laki-laki afroe america  mengucapakan Salam, buru-buru sahabat saya menjawab walaikumsalam. Sedang Saya menjawab dalam hati. Saya bertanya mengapa mereka memberi Salam Sama kita, kenal pun tidak. sahabat saya menjawab disini begitu bang, identitas Muslim dengan Salam. Mereka asal melihat berjelbab pasti ucapkan Salam walau tidak saling kenal. begitu juga melihat muslim berpeci kan abang suka pakai peci bila keluar rumah . lanjut sahabat saya 


pengalaman menarik lain yang saya alami adalah suatu hari saudara saya mogok Mobil nya sekitar 30 meter dari rumah,  Saya pun di telpon untuk menolong, tiba-tiba sebuah Mobil berhenti dan Datang menghampiri kami seorang  laki-laki afroe - america turun dari mobilnya,  pertama Dia tetap menyapa dengan  mengucapakan Salam, setelah itu kami koordinasi Saya bersama pria muslim itu dorong mobil,saudara Saya yang stir Mobil rusak sedang istri nya yang stir Mobil untuk menderek mobil nya. 


Dengan Senang hati afroe - america menolong kami, dia memangil saudara Saya Muhammad karena mereka sering jumpa di mesjid waktu Jumat  walau belum saling menyapa karena sudah kenal , jelas terlihat wajah Dia pun iklas membantu.  dalam perjalanan hidup keseharian saya selalu kalah cepat setiap berpapasan sesama Muslim,dalam memberi salam   Saya hanya bisa  menjadi penjawab Salam karena kami cepat di kenal bila keluar rumah disebabkan istri berhijab. dan biasa memakai peci Pernah di Sapa Salam di capitan Mol, di Pusat pemerintah Saat mengurus id cart, di rumah Saket Saat apaiment dan acara lainnya.  Rata-rata yang lebih ramah disini yaitu Muslim afroe, mereka lebih berani menyapa, wajah Muslim nampak pada mereka walau berkulit gelap. 


Bahkan mesjid Arab yang sering kami shalat Jumat di Cameron St. Pengurusnya  rata-rata afro- amerika Kadang imam Dan khatib nya orang Suria itu pun hanya beberapa orang saja Bila beliau berhalangan Maka saudara-saudara Bilal birrabah yang memimpin shalat Jumat. saya sendiri memilih mesjid ini untuk Jumat karena lebih bernuansa Amerika Dan  walau mesjid Arab,  ada juga mesjid Pakistan di sini belum Saya coba bergaul kesana karena Mungkin pandangan mazhab belum bisa lepas dari pandangan saya.

Kalau di luar Kota kami banyak mesjid comunity nuslim seluruh dunia . Ada mesjid Turkish, mesjid Indonesia Dan mesjid lain tapi jauh sampai 5 jam perjalan paling cepat. Yang belum Saya temukan istilah mesjid Amerika pada setiap pembicaraan dengan saudara Muslim disini. Semoga kelak ada mesjid Aceh disetiap state amerika. di sisi lain , Salam di Amerika serikat juga merupakan suatu penghormatan Bila berpapasan dengan sesama Muslim. 

Sangat sering saudara-saudara muslem memberi Salam pada saya dan kadang saya hanya menjawab dengan suara pelan Dan senyum saja. Disini Saya Baru tau Inilah ukwah islamiah American, Salam menjadi identitas Muslim di sini, di hari selanjutnya Saya sering mendapatkan sapaan aslamualaikum sekarang Saya selalu menjawab Salam mereka dengan Suara yang terdengar untuk menyenangkan hati mereka. Terkadang setelah Salam, mereka say - hai  kemudian berlalu Dan tidak ada adat jabat tangan hanya Sapa saja. 


kalau pada non muslim say : hai , how are you saja . kalau sekarang saya lebih banyak memulai memberi salam bila ada muslimah berjilbab dan muslim yang memakai peci karena perusahaan tempat saya bekerja mewajibkan sapa dan santun pada pengunjung bila bekerja di depan sebagai pramuniaga  bagi saya menyapa ini bukan semata aturan perusahaan tapi yakin Menyebarluaskan salam berarti menyebarluaskan kedamaian dan keselamatan. Karena, makna dari kalimat “Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh” adalah semoga Allah memberikan kedamaian (kesejahteraan), merahmati serta keberkahan kepada kalian semua. Kalimat di atas berarti mengajak setiap umat dan orang yang mendengarnya untuk senantiasa cinta akan kedamaian dan keselamatan. Dengan salam pula, diharapkan seluruh umat akan terhindar dari sikap permusuhan dan kebencian.


Dan sebagai seorang Muslim, kewajiban kita adalah menjawab salam, jika ada orang yang memberi salam.  Jawaban salah itu hendaknya dengan ucapan yang serupa atau bahkan lebih baik lagi, 

yakni “Wa‘alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh” (Semoga Allah juga memberikan keselamatan, kedamaian, dan keberkahan kepada kalian). Hanya ada enam golongan yang tidak berkewajiban menjawab salam yang disampaikan kepadanya, yakni orang mati,  orang yang tertidur, orang gila, orang tuli, orang bisu, dan orang kafir. Nah, jika kita enggan untuk menjawab salam, maka di manakah kita di antara enam golongan tersebut? Semoga Allah merahmati kita semua. Amin. (*)


Post a Comment

Previous Post Next Post