MIDEUEN ACEH.EU.ORG , CARLISLE - Dalam hidup semua orang ingin meraih kesuksesan , diantaranya ada istilah freedom of money dalam makna uang mengejar kita tanpa harus lelah bekerja. Tentu semua ini butuh modal dan investasi dalam usaha di bidang bisnis yang menjanjikan untuk meraup keuntungan tanpa harus berpeluh dengan bermandi keringat dan tanpa harus down dalam memeras jiwa. Demikian memaknai freedom of money bagi orang-orang barat yang kerap mengajak kami diskusi disela-sela weekend dan waktu luang. Sebagai Plan A jalan menuju sukses bagi kita.
Dalam suasana begitu bila mereka mengarahkan saya untuk beargumen , Kadang saya menjawab, bagi kami bekerja pagi dan pulang siang dengan gaji $ 10 itu sudah sangat membahagiakan. Selesai shalat subuh kami ketempat kerja, pulang jam 14.00 masih awal waktu zuhur. Itu sangat membahagiakan tanpa harus meninggalkan waktu shalat dan kesibukan untuk rapat dan meeting serta tanpa harus menjual kewajiban akhirat untuk kepentingan dunia ini, namun kalau ada kerja yang waktunya bisa kita atur tanpa melewati waktu shalat dengan gaji $20 - $ 50 kami tidak menolak juga. Demikian jawab saya pada seorang kenalan yang menghasilkan uang $ 70.000 perbulannya salah seorang pengusaha funiture yang bisnisnya punya rekanan sampai ke indonesia dan china , Seorang muslim muallaf keturunan jerman - America.
Setiap berjumpa Terkadang beliau menawarkan saya bekerja pada sporing kontraktion beliau , sekedar untuk mengawasi pemasangan karpet perumahan dan perbaikan kontruksi rumah namun saya selalu beralasan tunggu selsai sekolah dan punya english bagus dulu karena kita di hadapkan langsung ke costemer serta pelanggan. Kita butuh bahasa halus. Kalau sekadar buruh harian di toko dan penjaga toko itu aman saja . Tinggal arahkan costemer ke costemer servis kita hanya di sibukkan dengan kerja desent barang saja di tempatnya. Demikian alasan saya memilih kerja demi kewajiban ukhrawi hidup di amerika. Ini bagi saya Plan C karena tidak ada pilihan lain lagi yang lebih mudah.
Dari sisi agama selalu di tekankan bahwa siapa yang mengejar dunia maka akhirat menjauhinya. Dan sebaliknya siapa yang mengejar akhirat maka dunia akan mengikutinya. Nah dalam kontek dunia usaha dan uang itu bagian dari dunia. Sudah pasti siapa saja yang menhutamakan kepentingan akhirat maka akan mudah urusan dunianya. Ini berlaku bagi orang-orang yang sudah tawadhuk sekaliber ulama kalau di daerah kita. Mereka fokus pada mendidik ummat sedangkan freedoom of money datang sendiri. Kalau kita masih ragu dan tidak facus dalam muraqabah dan ibdah secara kontinyu kita harus ke plening C , pilihan yang lain.
Dalam plening A yang kita urai di atas freedom of money kita dapat dengan investasi dan bisnis, sedang plening B dengan mengejar alhirat dunia akan mengikuti kita. Nah untuk Plening C mungkin cukup dengan alasan yang saya utaran pada sahabat saya yaitu bekerja untuk kebutuhan hidup tanpa harus meninggalkan kewajiban kita sebagai hamba Allah , jalanilah hidup dengan syukur dan sabar tanpa harus terpengaruh dengan omongan orang lain.
Akhirnya apapun alasan kita untuk sukses tanpa harus lelah bekerja namun kita punya pilihan masing-masing dalam menjalani takdir hidup yang telah di tentukan oleh tuhan. Namun yang harus di ingat freedom of money dalam kontek meraih kebahagian dunia itu tidak mesti harus mengorbankan akhirat apalagi dengan jalan yang haram itu bukan jalan kehidupan muslim yang baik. ( * )
Post a Comment