![]() |
| Foto - Study Kasus KakTi Hazarika |
MIDEUEN ACEH.EU.ORG , NANGGROE MUMANG - Wabah Tae'un Kopit sepertinya semakin menjauhkan orang-orang dari praktek-praktek keIslaman yang semestinya dilakukan. Apa itu? Di dalam Islam, segala peristiwa , tak terkecuali gugurnya daun dari pepohonan, apalagi wabah tae'un Kopit, terjadi atas izin Allah SWT. Dan oleh karena itu, di dalam Islam juga diajarkan do'a do'a untuk menolak bala wabah.
Hanya saja, saya belum melihat adanya do'a berjama'ah untuk menolak bala Kopit ini. Kalau shalat berjama'ah untuk memohon turunnya hujan ketika kemarau melanda, itu sudah biasa dilakukan. Mengapa tidak ada do'a berjama'ah untuk menolak bala Kopit ini? Inilah yang saya maksudkan tadi yg bahwa orang-orang Islam sudah menjauh dari praktek-praktek keIslaman, yg sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan.
Orang Islam telah digiring dan semakin tergiring ke arah sekuler hingga meyakini bahwa "masker" dan "physical distancing" adalah obat ampuh untuk melawan si Kopit. Di sisi lain, pemerintah juga menjadi sangat sibuk
dengan istilah istilah yang semakin menggila seperti Rapid Test, PSBB,
larangan Mudik/Pulkam, SWAB, Bantuan Presiden, dan entah apalagi yang
lainnya yang sejenis dengan itu.
Banyak juga orang melakukan penggalangan dana dan bagi-bagi sembako yang berakhir dengan kericuhan atau keonaran. Pemerintah pun dinilai tak becus dan tak adil dalam pemberian bantuan itu, bahkan ada yang harus menunggu selesainya sablon kantong-kantong bantuan demi pencitraan politik sementara rakyat semakin banyak yg menjadi korban.
Kemudian ditambah lagi dengan kebingungan baru di mana ada menteri yg telah mengizinkan operasional angkutan umum yg sebelumnya dilarang padahal masa aktif si kopit sedang gila-gilanya, belum ada tanda menurun walau agak melandai.Apa arti semua itu? Semua itu hanyalah main-main atau
permainan dari kaum sekuler yang telah melupakan Tuhan sebagai sebab
atas segala sebab.
Wabah tae'un Kopit ini semestinya mampu menyadarkan semua orang bahwa "ALLAH MASIH ADA", namun yang terjadi ialah mereka-mereka itu "TELAH MEMBUNUH TUHAN" di waktu yang salah. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang
Islam yang telah dilengkapi dengan berbagai perangkat dan perisai
kehidupan? Jawabannya adalah do'a tolak bala dan sadaqah.
Di sini, mungkin Abuya Mustafa Husen Woyla atau Tgk Nawawi Hakimis, atau tgk tgk yang lain sudah bisa memprakarsai do'a massal tolak wabah di kawasannya masing-masing. Saya sangat yakin jika hal itu dilakukan, wabah tae'un
Kopit akan segera berlalu. Ingatlah bahwa do'a adalah senjata kaum
mukmin. Jangan lagi mau ditipu oleh kaum sekuler itu. (*)

Post a Comment