Perang Dingin dan Konflik Aceh

Acheh  - Setelah Perang Dingin kita menyaksikan banyaknya konflik yang terjadi di dalam suatu Negara, seperti halnya pada Negara bagian Yugolslavia, Bosnia, Macedonia, Kroasia, dan Indonesia. Konflik yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah konflik Aceh dimana dalam konflik Aceh telah memakan banyak korban, baik korban jiwa maupun korban materi. Konflik Aceh terjadi lebih disebabkan karena kekuasaan orde baru yang banyak membuat kekecewaan rakyat Aceh terhadap pemerintah pusat. 

Dalam Sebuah Kisah Dengan Wali Nanggroe , Bahwa Pada Masa Perang Dingin runtuhnya Rusia , Indonesia juga di prediksikan akan runtuh dan lahirnya Negara-negara baru. dan Aceh saat itu merangkul semua kerajaan Nusantara diantaranya Padang merdeka, Deli merdeka dan Riau Merdeka di Sumatera serta Maluku merdeka , papua merdeka Serta timor leste di wilaya timur. 

mereka saling merangkul memperjuangkan kemerdekaan di lini internasional dan bergabung dalam berbagai protes di perserikatan bangsa - bangsa. Hanya beberapa Wilayah yang memiliki paramiliter yang bergerang di lapangan dalam wilayah daerah. sedang sebagian wilayah lain belum memiliki akses ke dalam wilayah nya untuk Bergerak dan melawan secara militer.

Nah saat pemerintah daerah kerajaan nusantara dalam negeri tidak mendukung merdeka bahkan mereka memperkuat kekuasaan Pemerintah Pusat indonesia maka wali Nanggroe sangat Marah dan beliau keluar dari UNPO Karena lembaga itu Sudah memperkuat Nationalism Indonesia dengan mengarahkan OTK kapada gerakan kemerdekaan yang hakikat OTK di ciptakan oleh pihak ke tiga yang disebut Milisi untuk memperkuat Pemerintah Pusat. Demikian sumber dari Orang Terdekat Wali Nanggroe (*)