Memperbaharui Tujuan Pembelajaran

MIDEUEN ACEH.EU.ORG , HARRISBURG - Kegiatan Pembelajaran dalam menyongsong Pendidikan merupakan problematika yang tidak pernah kunjung usai , semua disebabkan oleh sistem yang tidak baku dań selalu berubah-ubah setiap pergantian pemerintah. Sebenarnya pendidikan itu independent jangan di giring politik bila ingin tujuan kegiatan pembelajaran tercapai.

Kita semua tau Dengan melakukan pembelajaranlah kita yang dulunya bodoh dan tidak tahu apa-apa, sekarang telah menjadi manusia dewasa yang memiliki wawasan, pengetahuan atau filosofi dalam menempuh kesempatan indah karunia Sang Pencipta berupa “kehidupan” ini. 

Kebanyakan pelajar atau mahasiswa pergi ke sekolah atau ke kampus hanya untuk mendapatkan ijasah, kemudian setelah lulus mencari pekerjaan. Tujuan mereka belajar selama kurang lebih 12 tahun Sampai lulusan SLTA dan 17 tahun bagi Yang menyelesaikan sarjana , dan seterusnya–hanya satu, yakni untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan.  Itulah yang umum terjadi. Kebanyakan mereka mengejar pekerjaan yang aman dan terjamin. Setelah mendapatkan pekerjaan., ya sudah! 

Baginya tidak ada lagi yang perlu dipelajari lebih jauh selain mendapatkan kenaikan gaji, pangkat, dan jabatan yang lebih tinggi. 

Menurut pendapat saya, tujuan seperti itu kurang bonafid alias kurang tepat. Kalau hanya untuk mendapatkan pekerjaan, buat apa sekolah… Yang tidak pernah sekolah saja banyak yang bisa hidup, bahkan mereka lebih sukses dari yang lulusan S3 sekali pun. Maksudnya adalah apakah tidak sayang sekian tahun belajar hanya untuk mengekang diri dalam struktur yang terkungkung oleh peraturan dan jauh dari independent dan kebebasan berkaya (*)