MIDEUEN ACEH.EU.ORG , — Saat suami saya temui nek bahren tadi siang, nek bahren langsung terisak "hana jeut lon yak sulok le, breuh, ija dan peng kabeh tutong" (saya gak bisa pigi sulok lagi bulan Ramadhan ini krn semua beras, kain dan uang yg saya simpan untuk sulok semua sudah terbakar)

Malam jumat kemaren adalah mlm yg memilukan untuk janda tua, nek Bahren di gampong Kuala Keureuto Lapang, rumah janda miskin itu terbakar di tengah malam sekitar jam 2.

Magrib itu seperti biasa nek bahren dgn tertatih2 pergi ke balai pengajian untuk shalat jamaah dan di lanjutkan pengajian hingga shalat i'sya, karna kondisi nya agak kurang sehat nek Bahren memutuskan untuk tidur di rumah keponakan nya yg dekat dgn Balai pengajian.

Sekitar jam 2 mlm jumat tgl 3 Mei 2019 tetangga nek bahren terkejut melihat kobaran api yg di rumah nek bahren dan lansung berteriak minta bantuan tetangga yg lain untuk memadamkan api, namun malangnya nasib rumah bagian belakang yg berkontruksi kayu beserta semua baju, kain, beras dan uang 300rb yg di rencana kan untuk keperluan selama Ramadhan hangus terbakar.

Karena nek baren tinggal sendiri di rumah di usianya yg senja, jadi semua keperluan beliau taruh di dapur (rumah bagian belakang).

Setiap bulan Ramadhan nek bahren selalu pergi sulok selama sebulan penuh di Dayah waled Muzakir Lapang, namun kali ini sepertinya gagal.

Beruntung rumah bagian depan yg merupakan rumah bantuan tsunami berhasil terselamatkan
ungkap Sri Wahyuni Hwi

Temans , 
Yg ingin membantu meringankan kesedihan nek baren boleh langsung mengantar bantuannya ke desa kuala kereuto kecamatan lapang (***)

Post a Comment

Previous Post Next Post