Nikmatnya secangkir kopi bersama guree ketika mencari jalan tauhid 

MIDEUEN ACEH.EU.ORG - Banyak hal yang telah kita lalui di dunia fana ini dalam suka maupun duka. Masa lalu telah mendidik kita bahwa dengan semangat kebersamaan dan persatuan kita dapat menulis dan menoreh sejarah seperti kehendak kita. Masa lalu juga telah mengajarkan kita bahwa segala penderitaan dan kepedihan dalam perjuangan tuk meraih cita dalam mighrab cinta-Nya tak ada yang sia-sia. Masa lalu juga telah menggambarkan kepada kita bahwa bagaimanapun untuk melangkah kemasa depan, kita harus selalu punya banyak cara dan rencana. Kita bertemu, bersilahturrahmi agar semakin memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah diantara sesama. Jikapun mungkin, kita akan membangun mimpi bersama."Disinilah kita memulai mengenal hakikat hidup dalam segelas kopi, inilah kahwaatullaban yang sangat nikmat tiada tara hari ini" untuk bekal Hari esok.

Sampai hari ini masih ada yang bertanya siapa kamu sebenarnya ? Mungkin juga Anda bertanya siapakah penulis ini sebenarnya. ? ada jawaban pada suta ketika Bahwa kita adalah yang diangkat dari limbah dunia ini sebagai penikmat birahi dunia yang di mabukkan oleh waktu. kita datang berbagi cerita tentang kahwatul Laban dimana waktu mempertemukan kita dengan Mursyid dalam hidup ini. kemudian kita kembali ke Ma'had yang tak semudah masa kecil yang hanya tinggal diantar Dan belajar tapi dengan proses yang panjang. apa Penyebab membawa mu kembali ? seseorang bertanya . kemudian kita menjawab ini adalah Panggilan surat waqiah setiap sore membawa kita ke dayah dengan sepeda berstriker aulia nama pemilik sepeda . pertama Hanya melihat kemudian berbaur dalam zikir. kadang pertama kita tolak dalam komunitas. Bahkan Di tanya dengan rasa keraguan oleh senior dan pemilik tempat " benar tidak mau tinggal di ma'had . ini cobaan untuk kembalti pulang dan kita Hanya bisa senyum dalam hati pilu menatap rimbunan bambu Dan balai-balai sekeliling kita. nah sampai ini siapa kah kita. apakah kita itu saya, kamu atau mereka. siapa saja mungkin menjadi kita dałam cerita namun semangat perubahan jangan pernah goyang.

Sang Mursyid berkata Keadaan merubah mu. Karena kebiasaan minum kopi. Tiba sããtnya pada Suatu malam kami Di ajak Mursid belajar Darussamin. Rasa ingin tau tentang Allah sangat besar dalam benak jiwa kami disebabkan latar sekolah Dan mantan santri kami selalu beradu argumen logika dengan mursyid. Kajian ketuhanan dalam biliek tengah malam menjelang subuh sebagai ajang menghidupkan sepertiga malam terakhir . Mulanya Hanya sebatas kajian bersama mursyid yang saat itu guru kami Di dayah mudi mesra. Disinilah kami melakukan petualangan sebagai musafir dari satu kedai kopi ke kedai kopiyang lain, dari satu dayah ke dayah lain. Dari beberapa tarekat hingga dari berbagai ulama Masyhur dan ulama yang di anggap sesat pada masa darurat militer aceh saat itu. kemudian sang mursyid membatasi kami dalam memilih amalan tarikat dengan mengajak pada pengembangan syariah dan berdakwah Hingga dari kampong ke kampong Dan dari satu komunitas ke komutas lain Bahkan kami mendukung mendiri nanggroe mumang comunity Dan mengarahnya dalam konsep belajar agama sampailah kami pada dayah kaki lima di belakang Halte serbaguna dan berbagai Dayah kaki lima yang di sulap dari sedai kopi berbagai wilayah kota.

Kemudian Kita melihat suasana hati para musafir sangat haus siraman rohani. Dengan sabar Mursyid membahas satu persatu masalah yang menimpa sang salik agar tidak menjadi buta dan tidak menjadi salik buta. Kadang kami di telpon sebagai pembanding dalam diskusi kedai kopi setiap hari oleh aqliran sarjana dan moderat . untuk mempersatukan kebersama kami bersama mursyid Pertama kami mengusulkan asajira sebagai lembaga yang kami rancang untuk persatuin kemudian facum Dan kami wariskan pada junior juga facum. Akhirnya terbina kelompok kecil kami yang terbuang Di kutip kembali dari kedai kedai kopi Dan mencari jati diri. Kami menemukan Temuta berkah sebuah balai kosong dalam Komplek Dayah darul atiq yang merupakan tempat pertama mursyid menuntuk ilmu Dan disini mulai di baiat oleh gure dengan 10 orang Pencari tuhan. Inilah kekutan yang dikatakan sukarno " berikan aku 10 pemuda Akan ku goncang dunia " dan kami pun mencoba mengguncang dunia. 

Mulailah Mursyid mengambil waktu malam minggu kemudian diskusi Dan plan berjalan bertambah semakin hari Dan waktu juga diambil dalam kemulian malam jumat untuk dalail khairat. Pada mulanya kami memilih bertahan di ma'had sebagai santri tetap dan jarang mengikuti kelas malam minggu dan jumat dengan sang mursyid . Namun mursyid selalu menasehati Dan menelpon demi kemajuan Dan bertambah jamaah. kami pun menyediakan walau untuk kembalti belajar hakikatnya hamba , kami telah kembali seperti 10 tahun yang lalu saat pertama kembali ke balei hameh ketelah menyelesaikan kuliah di banda aceh Dan Ini adalah Renovation kedua setelah 10 tahun yang lalu juga kami menjalani hal yang sama bersama Ayah yusuf Guru kami sekaligus Musryid tarikat pertama kami . Dan kali Ini motor penggeraknya abiya yusuf yang merupakan mursyid kami juga sekaligus Guru adu argument 10 tahun yang lalu aktu sama-sama di bina oleh ayah yusuf di balei hameh.

setelah berjalan normal dan menjadi kajian Tastafi untuk fiqah pemula. kami mulai mengudurkan diri  karena kami pencari tuhan bukan pencari hakikat kesucian karena asul fiq bagi kami Sudah kami khatam  sejak Ibtidaiyah dulu. saat program di ubah untuk fiqah Pengajian Ini sering di ganti oleh kawan-kawan kelas kami dulusaat sama-sama mondok di madhaz. Kawan yang sama sama hafal zammon dulu. Nah terkadang jamaah Pengajian tidak mengenal personal personal yang hadir dalam pengajian makanya  sebahagian mengunjing personal yang selalu datang yang Hanya untuk mecari keberkatan sang mursyid karena gurunya dimasa yang lalu. Alhamdulillah sang mursyid memperlakukan muritnya semua sama. Hanya istiqamah yang membuat mursyid kagum pada muritnya.Waktu terus berlalu dalam musafir kami dari daerah ke daerah. Dari warung kopi ke warung kopi dalam misi dakwah islamiah Karena Musyid kami adalah seorang Da'i yang go-atjeh saat Ini. Kami selalu membahas tentang tempat kami mengembangkan ilmu dalam setiap kesempatan dakwah.

Suatu hari kami dan Mursyid menemui Guru kami dan berdiskusi dimana lokasi dayah yang cocok untuk kami dirikan karena anggota pengajian kian bertambah banyak, Guru kami mengajukan lokasi mulai dări dari pamei sampai ke sitoli-toli tawaran lokasi yang cocok untuk mengembangkan Dayah. kami tidak pantang menyerah dan terus mengembangkan Pengajian dan Akhirnya terbentuk Dan resmi berdiri sebuah pasantren di menasah blang jeunieb. sedangkan untuk nama pasantren juga memiliki Sejarah tersendiri. karena setiap menghadiri dakwah ke wilayah - wilayah berkah terutama wilayah barat-selatan. Banyak dari orang-orang alim dan berkah yang menyebut sang mursyid sebagai ruh dayah mudi Karena Hanya beliau satu satu nya dai di aceh yang Di sebutkan berasal dari dayah mudi. sedangkan kebanyak dai dari Dayah mudi yang disebutkan nama daerah asalnya bila berpidato. sebagai contoh suatu Hari Pernah kami datang berdakwaah ke nagan raya. Disana kampong kalifah suluk labuhan haji yang kebetulan sebalai khatam dengan kami pada abuya doto tempo dulu. Beliau berkata " kalian lah ruh dayah mudi " Dan Banyak lagi yang menyanjung Murysid sebagai ruh dayah mudi Karena sisi dakwah Dan nama besar mudi melekat Di nama sang Mursyid.

Maka Rahul mudi Inilah yang menjadi nama berkat. di dalam nyata dan mimpi selalu nama itu muncul cerita sang mursyid pada kami. akhirnya waktu yang di tunggu telah sampai dan Alhamdulillah Abu mudi meestui dan menamakan dayah sang mursyid Ini dengan nama Rahul Mudi Al Aziziyah. Inilah berkat takzim sang mursyid pada almamaternya Di dayah MUDI MESRA tempat beliau menimba ilmu dulu. Akhir kata mari kita berikan ucapan selamat kepada Mursyid kita karena dengan perjuangan nya beliau berhasil membawa kita kembali kedayah. Dari berbagai latar dan panggilan hati . diantaranya latar belakang santri Ada yang kembali karena taubat pernah membunuh, bermaksiat Dan berbagai masalah hati serta Ada yang kembali karena panggilan ayat alquran dan mari kita kanang satu ayat " Nikmat Allah apa lagi yang Akan kamu dustakan " 

Demikian sekilas Sejarah " Nikmatnya secangkir kopi bersama guree ketika mencari jalan tauhid " mungkin dalam kesempatan yang lain kita akan mengkaji banyak story yang lain . Salam ukhuwah semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal 'alamin (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post